TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Keamanan di lingkungan sekolah khususnya SD di Kota Tasikmalaya tampaknya memang masih minim. Bahkan sebagian ada yang belum memiliki penjaga sekolah.
Beberapa kejadian pembobolan SD mejadi bahan evaluasi untuk Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Khususnya mengenai penjagaan di malam hari untuk mencegah aksi pencurian.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan K3S untuk membahas persoalan tersebut. Diketahui bahwa penjagaan sekolah memang belum maksimal di beberapa sekolah.
Baca Juga:Aktivis Islam di Tasikmalaya Lapor ke Polisi, Kasusnya Ancaman PembunuhanJalur Kereta Tasikmalaya Masuk Dalam Pemantauan Khusus
“Ada yang penjaga sekolahnya menginap, ada yang enggak, bahkan ada yang tidak memiliki penjaga sekolah,” ujarnya kepada Radar, Minggu (24/3/2024).
Pihaknya pun meminta agar semua sekolah memiliki penjaga yang bisa menginap. Sehingga keamanan lingkungan sekolah bisa lebih terawasi baik siang maupun malam hari. “Kami minta penjaga sekolah itu semua menginap,” katanya.
Kendati demikian, ada juga sekolah yang penjaganya merupakan perempuan dan tidak memungkinkan menginap. Menurutnya penjaga sekolah tersebut bisa memberdayakan kerabatnya. “Bisa itu anaknya, atau saudaranya, jadi bukan memberhentikan ibu-ibu penjaga sekolah,” terangnya.
Keamanan sekolah menurutnya merupakan hal yang perlu diperhatikan. Mengingat kejadiannya bukan hanya sekali dua kali saja terjadi di Kota Tasikmalaya. “Sejak saya berdinas (awal tahun 2024), sudah ada 5 kejadian,” tuturnya.
Semua sekolah yang dibobol merupakan SD yang memang tidak ada penjaga di malam hari. Pihaknya berharap perbaikan yang dilakukan bisa menghindarkan kejadian serupa. “Semua yang dibobol itu SD, karena kalau SMP rata-rata ada penjaga yang menginap,” terangnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan menilai kasus tersebut bukan hal biasa. Karena pelaku seolah terus melakukan aksi secara berantai ke sekolah-sekolah. “Bisa jadi memang ada komplotan maling yang sedang menyasar sekolah-sekolah,” ucapnya.
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Dinas Pendidikan dan juga manajemen di masing-masing sekolah. Supaya bisa meningkatkan sisi keamanan baik menggunakan alat atau bekerja sama dengan warga. “Prinsipnya, keamanan sekolah bisa terjaga dengan baik,” terangnya.
Baca Juga:Sekolah di Tasikmalaya Jadi Incaran Maling, 4 SD Sudah Jadi KorbanBakal Calon Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Minta Restu ke PD Muhamaddiyah
Ketika yang diambil merupakan aset atau sarana dan prasana, tentu menjadi kerugian secara material bagi sekolah. Namun akan sangat merepotkan jika sampai ada barang-barang yang berkaitan dengan dokumen seperti brankas atau laptop. “Kalau dokumen atau data sampai hilang kan repot juga,” katanya.