CIAMIS, RADARTASIK.ID – Ponpes Nurul Firdaus di Desa Kertaharja Kabupaten Ciamis adalah salah satu tempat yang sering menangani caleg gagal yang stres akibat kalah dalam Pemilu.
Bulan ini pihak pesantren mengaku sudah mendapat kontak dari beberapa caleg di luar Ciamis.
Mereka meminta jadwal konsultasi guna meredakan gejala depresi yang mereka alami akibat gagal dalam pencalegan kali ini. Seperti susah tidur akibat sulit menerima kekalahan dan lainnya.
Baca Juga:Antisipasi Caleg Gagal yang Depresi, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Siapkan 2 Ruangan Khusus di RSUD KawaliSerba-Seri Pemilu 2024: Banyak Surat Suara ‘Salah Kamar’
Siapkan 4.200 Saksi Untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Caleg PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya
Saat ini, kata dia, belum terlalu banyak caleg gagal yang berkonsultasi lantaran penghitungan suara secara keseluruhan dari masing-masing caleg masih dalam proses.
Sehingga belum ada caleg gagal yang mengalami stres berat atau depresi yang datang ke pesantren untuk berobat.
Untuk sementara, caleg yang berkonsultasi baru mengalami gejala seperti gelisah dan susah tidur.
“Karena baru satu hari panca Pencoblosan, yang dibutuhkan Caleg paling konsultasi terlebih dahulu. Baru setelah pengumuman hasil perolehan suara, ketika tidak kuat mentalnya ada tanda-tanda caleg menuju stres atau gangguan kejiwaan ringan, sedang, hingga berat,” terang dia.
Biasanya, kata dia, para caleg mulai gelisah atau sulit tidur begitu mengetahui perolehan suaranya tidak sesuai dengan harapan atau target lolos. Mereka biasanya merasa malu dengan masyarakat dan kondisi seperti itu terjadi dalam waktu cukup lama.
Baca Juga:Jukir Liar Tak Bisa Dikendalikan, Dishub Pilih Optimalkan Jukir Resmi untuk Naikan Capaian Retribusi ParkirWow! Angka Stunting di Kota Tasikmalaya Tersisa 10,75 Persen?
Biasanya gangguan kejiwaan seperti depresi atau stres muncul setelah satu atau dua minggu pasca pencoblosan.