Rehabilitasi Jaringan Irigasi Upland Project Tingkatkan Pengairan Persawahan Kabupaten Tasikmalaya

jaringan irigasi
Perbaikan jaringan irigasi di daerah Upland Kabupaten Tasikmalaya menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan pasokan air lahan padi sawah. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perbaikan jaringan irigasi di daerah Upland Kabupaten Tasikmalaya menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan pasokan air irigasi yang optimal untuk lahan padi sawah.

Daerah upland, yang sering menghadapi tantangan berupa kondisi topografi yang kompleks, distribusi curah hujan tidak merata, serta kesulitan dalam pembangunan infrastruktur, membutuhkan pendekatan khusus dalam pengelolaan air.

Melalui program Upland Project Kabupaten Tasikmalaya, berbagai langkah telah diambil untuk memperbaiki sistem irigasi di wilayah tersebut.

Baca Juga:Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kabupaten Tasikmalaya, Upland Hadir dengan Modal Pembiayaan yang MudahMengatasi Tantangan Pertanian di Dataran Tinggi, Solusi dari Proyek UPLAND

Salah satu langkah utamanya adalah rehabilitasi jaringan irigasi yang melibatkan perbaikan saluran irigasi melalui pembangunan atau perbaikan jalur distribusi air yang ada.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan distribusi air yang lebih efisien ke lahan pertanian.

Kerusakan seperti saluran yang tersumbat, bocor, atau rusak diperbaiki guna mengurangi pemborosan air, terutama pada lahan sawah padi organik seluas 500 hektar di Kecamatan Cipatujah.

Dengan adanya rehabilitasi ini, diharapkan hasil jangka panjang berupa peningkatan pendapatan petani dan kemampuan ekonomi mereka dalam mengelola usaha tani.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan rasa memiliki terhadap infrastruktur, sehingga petani dapat mengelola lahan padi organik secara berkelanjutan.

Tujuan utama kegiatan rehabilitasi adalah menyediakan sumber air yang memadai di tingkat usaha tani sebagai tambahan suplai irigasi untuk tanaman pangan, khususnya padi organik.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program ini, indeks pertanaman (IP) mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,7. Awalnya, IP berada pada angka 2,00, namun setelah rehabilitasi, rata-rata meningkat menjadi 2,70 kali dalam satu tahun.

Selain itu, produktivitas per hektare turut mengalami peningkatan sebesar 0,5 ton.

Program rehabilitasi ini dilakukan secara swakelola oleh kelompok masyarakat.

Kegiatan dimulai dengan inventarisasi lokasi untuk memastikan efektivitas pelaksanaan proyek.

Baca Juga:Pacu Pertanian Organik, UPLAND di Kabupaten Tasikmalaya Fokus Tingkatkan Pendapatan PetaniPelatihan UPLAND Buka Jalan Menuju Kesuksesan Pertanian Organik, Petani Kabupaten Tasikmalaya Bisa Sejahtera

Dalam upaya memenuhi kebutuhan petani yang belum sepenuhnya terakomodasi oleh bantuan pemerintah, masyarakat turut berpartisipasi secara swadaya melalui kontribusi bahan material dan tenaga kerja.

Keberlanjutan infrastruktur jaringan irigasi dijamin dengan adanya pengelolaan oleh lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), yang dibentuk di setiap saluran irigasi tersier sesuai Peraturan Desa.

Salah satu ketua kelompok tani, Ate, menjelaskan bahwa rehabilitasi ini memberikan manfaat signifikan bagi kelompoknya, terutama dalam hal peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas lahan.

0 Komentar