TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID, – Seorang pemuda asal Kota Banjar, Yaya Sutardi (48) meninggal dunia pada Rabu (10/1/2024). Sehari sebelumnya sopir angkutan itu sempat mendapat penganiayaan di sekitar pasar Pancasila Kota Tasikmalaya.
Dari informasi yang dihimpun Radar, Selasa sore (9/1/2024) terjadi penganiayaan di salah satu kios bubur di Jalan Ahmad Yani Kecamatan Tawang. Korban adalah Yaya yang kesehariannya merupakan sopir angkutan dan biasa mangkal di Pasar Pancasila.
Diketahui, sehari kemudian Yaya meninggal dunia dan diduga karena penganiayaan. Informasi itu pun sampai ke Polres Tasikmalaya yang langsung mendatangi lokasi.
Baca Juga:Rekrutmen CPNS Kota Tasikmalaya Segera Dibuka, Ini Penjelasan BKPSDMUlama dan Muspika Datangi Sekolah, Ada Masalah dalam Pembuatan Konten Video Pernikahan Pria dengan 2 Wanita di Tasikmalaya
Pantauan Radar, petugas dari Polsek Tawang, Sat Reskrim dan Inafis Polres Tasikmalaya Kota mendatangi kios bubur di sekitar Pasar Pancasila itu. Mereka mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Penjaga kios bubur, Ari Ramdani mengakui bahwa di tempatnya bekerja sempat ada dugaan penganiayaan. Di mana korban saat itu belum lama menghabiskan buburnya. “Datang tiga orang (mendatangi korban),” ucapnya.
Ari tidak begitu memperhatikan obrolan mereka, hanya saja sesaat kemudian korban diajak ke toilet belakang oleh salah seorang dari 3 pria yang mendatanginya. Dia pun sempat mendengar rintihan kesakitan dari arah toilet. “Ada kedengaran satu kali (rintihan),” katanya.
Saat itu korban simpat dikatai dengan kata-kata kasar, namun Ari kurang begitu memperhatikan. Pasalnya dia juga juga sedang sibuk mengolah ketan untuk bubur yang dijual. “Nggak tahu juga masalahnya apa,” ucapnya.
Tidak lama kemudian korban dan terduga pelaku pun kembali ke depan. Ari melihat bahwa kondiai korban mengalami luka di area wajahnya. “Berdarah di hidungnya,” tuturnya.
Setelah itu, Yaya pun dibawa oleh ketiga pria tersebut dengan menggunakan motor. Saat itu Ari tidak melihat ada luka yang parah atau kritis pada tubuh Yaya. “Dibonceng, karena ada dua motor,” ucapnya.
Di kios bubur tersebut terdapat rekaman CCTV yang merekam momen saat Yaya dan pelaku berjalan ke arah toilet belakang. Meskipun secara tidak langsung merekam perbuatan penganiayaan tersebut.