TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SMK Perwari Tasikmalaya menyelenggarakan Festival Jajanan Pasar di aula sekolah, Kamis (14/12/2023). Di sana tersaji jajanan-jajanan khas yang bisa dinikmati oleh pengunjung secara gratis.
Kemampuan pelajar dalam Tata Boga dan Tata Busana tentunya belum teruji jika tidak dibuktikan dengan produk. Hal itu juga menjadi bahan penilaian atas kemampuan belajar dan latihan, termasuk di SMK Perwari.
Pantauan Radartasik.id, festival tersebut dikunjungi banyak warga yang mencicipi makanan dan minuman yang tersaji. Dari mulai kue basah, camilan sampai dengan minuman.
Baca Juga:Selamatkan Kehidupan Dengan Penghijauan, TNI, Polri dan Pemuda Lakukan Penanaman Pohon di Bukit Nangela Kota TasikmalayaPasca Debat Capres, Tim Ganjar-Mahfud Makin Optimis Hadapi Pemilu 2024
Guru Produktif Program Keahlian Kuliner (PIK) SMK Periwatas selaku pelaksana, Dewi Nurdamayanti menjelaskan bahwa bazar tersebut merupakan implementasi dari hasil kreasi para siswa. Di mana produk-produk jajanan yang tersaji merupakan pembuktian dari kemampuan mereka. “Ini ujian praktek para siswa,” ungkapnya kepada Radar.
Pihaknya bersyukur pembelajaran dan latihan yang diberikan menunjukan hasil positif. Di mana mereka mampu mengenal sekaligus membuat produk jajanan pasar secara orijinal. “Di sini kita tekankan jajanan pasar yang oroginal, tanpa modifikasi,” terangnya.
Diharapkan para siswa ke depannya mampu mengembangkan kemampuannya itu menjadi ajang berwirausaha atau berkarier di industri kuliner. Termasuk dalam mengolah dan modifikasi jajanan-jajanan tersebut agar lebih memiliki daya tarik. “Karena selain membuat produk, kami juga mendorong mereka untuk menjadi entrepreneur,” katanya.
Di sisi lain, festival tersebut juga menjadi ajang menunjukkan kualitas pembelajaran SMK Perwari kepada masyarakat umum. Karena secara kualitas, pihaknya mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain. “Apalagi kita ditunjang dengan sarana dan prasarana yang representatif,” ucapnya.
Pihaknya pun mengundang para orang tua siswa, warga sekitar sampai dengan para alumni. Hal itu guna menjaga hubungan emosional antara sekolah dengan pihak-pihak terkait. “Memang ada undangan, tapi prinsipnya terbuka untuk umum,” imbuhnya.(*)