Sekolah Farmasi ITB Turut Tanggulangi Stunting
Di samping pelatihan terhadap pengrajin kerajian mendong, Sekolah Farmasi ITB juga menggarap isu penanggulangan stunting di Desa Tanjungsari.
Stunting disebabkan oleh asupan protein yang tidak adekuat, penyakit infeksi kronis serta penyakit bawaan.
Kurangnya pengetahuan tentang gizi yang baik, akses terbatas terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, serta kemampuan ekonomi yg terbatas menjadi kendala dalam penanganan stunting.
Baca Juga:SUTT 150 KV New Kadipaten-Sunyaragi Dioperasikan Lagi, PLN UPT Cirebon Perkuat Keandalan Sistem KelistrikanPrediksi Atalanta vs Sporting Lisbon di Liga Eropa 2023, Statistik, Skor, Susunan Pemain, dan Head to Head
Melalui dukungan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) SF-ITB, pada Sabtu (18/11) diadakan workshop penyuluhan mengenai UMKM pengolahan ikan bekerja sama dengan Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Ikan (Pohlahsar) Kang Puj Farm yg dirintis oleh Puji Hatmoko, alumni sarjana Sekolah Farmasi ITB.
Pemaparan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat Desa Tanjungsari akan luasnya pengolahan ikan lele serta potensi UMKM pengolahan lele.
Beberapa jenis usaha yang dapat dilakukan dalam pengolahan lele adalah penggaraman/pengeringan ikan, pengasapan/pemanggangan ikan, pembekuan ikan, pemindangan ikan, peragian/fermentasi ikan, pengolahan berbasis lumatan daging dan surimi, pembuatan minyak ikan, pengalengan ikan, pengolahan rumput laut, kecap ikan, pengolahan kerupuk, keripik, peyek, dan sejenisnya, serta pengolahan dan pengawetan lainnya.
Tingginya potensi dan peran lele dalam penanggulangan stunting menstimulasi peningkatan kreatifitas dalam pengolahan produk lele.
Pada hari yang sama juga, para mahasiswa peserta MBKM SF-ITB mengadakan workshop lainnya yaitu pengolahan ikan lele menjadi dua produk unggulan yaitu berupa nugget dan egg roll dengan bahan dasar daging lele yang sarat akan protein tinggi.
Kegiatan disusul dengan workshop budi daya ikan lele dalam ember (budikdamber) pada tanggal 25 November 2023. Mahasiswa peserta program MBKM beserta penyuluh dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) memberikan penjelasan dan penebaran bibit lele. Untuk tahap awal ini SF-ITB akan menyumbangkan 10 fasilitas budikdamber secara bertahap.
Diharapkan dalam 3 bulan ke depan lele tersebut dapat dipanen dan menjadi sumber protein hewani yang terjangkau. Bahkan jika memungkinkan diolah menjadi olahan pangan yang dapat dijual secara lebih luas.
Baca Juga:Prediksi Backa Topola vs West Ham di Liga Eropa 2023, Statistik, Skor, Susunan Pemain, dan Head to HeadIni Ciri-Ciri Mayat Gadis di Pagerageung Tasikmalaya yang Penuh Luka, Pakai Jilbab dan Gamis
Pengabdian masyarakat di Desa Tanjungsari menjadi salah satu upaya pemberantas masalah stunting di daerah pedesaan.