TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 14 penyandang Tunanetra di Kota Tasikmalaya menerima bantuan berupa barang untuk usaha secara mandiri.
Ketua DPC Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Tasikmalaya Usman Supriatman mengatakan sebelumnya bantuan itu diajukan atas dasar inisiatif pribadinya.
“Kami mengajukan bantuan modal usaha ini, murni inisiatif dan keinginan saya sebagai ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia, dan didukung oleh jajaran pengurus serta anggota yang mau mengajukan permodalan ini,” kata Usman kepada Radar, Senin (13/11/2023).
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Minta Ivan Dicksan Mulai SafariAcara Ngertakeun Cai Akan Jadi Agenda Tahunan Kota Tasikmalaya
Ia juga mengatakan, bahwa pengajuan modal usaha ini tidak memakan waktu yang lama. Biasanya, kata Usman bantuan sosial itu melalui tahap yang panjang dan proses checking yang ketat.
“Dari pengajuan proposal hingga turunnya bantuan itu, kira-kira tiga mingguan (proses). Pokoknya, kalau boleh dipercaya di Kota Tasikmalaya itu adalah pengajuan tercepat yang saya tempuh. Mulai dari bikin proposal hingga turun bantuan itu kurang lebih tiga minggu,” paparnya.
“Biasanya ada pengecekan, bahwa barang yang kami ajukan apakah betul-betul masih ada apakah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, apakah barang itu dijual oleh teman-teman,” kata Usman menambahkan.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya, Hj Maswati SIP MSi membenarkan bahwa tim-nya juga turut turun tangan mendistribusikan bantuan tersebut kepada penyandang Tunanetra.
“Dari Dinsos hanya memberikan pendukung yakni, bentuk rekomendasi. Bantuan itu seperti alat elektronik, seperti kulkas dan lainnya. Selama tiga hari dari Kamis (9/11) sampai Sabtu (11/11) proses penyerahan bantuan dibantu oleh kita ke rumah penerima,” terang dia.
14 Tunanetra tersebut, menerima modal usaha berupa barang elektronik seperti kulkas, power mixer, hingga ponsel pintar. Namun, tidak hanya itu, mereka juga menerima bantuan berupa fasilitas pendukung bagi penjaja jasa pijat.
“Rata-rata pekerjaan mereka adalah menjajakan jasa pijat. Dari Kemensos bahkan juga ditanya apa kebutuhan yang bisa dilengkapi, itu diberi seperti handuk, minyak matras, kasur hingga HP yang khusus untuk mereka,”pungkasnya.