TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dosen Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Siliwangi atau Unsil Tasikmalaya mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan skema program peningkatan kesehatan masyarakat (PbM-PPKM) di Yayasan Asshulahaa Cieurih Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Sabtu (16/9/2023).
Pengabdiannya dengan melakukan sosialisasi peningkatan derajat sehat melalui asupan gizi dalam pencegahan stunting di lingkungan Pondok Pesantren Asshulahaa dan MI Asshulahaa Cieurih. Dilaksanakan oleh Tim Pengabdian yakni Ucu Muhammad Afif MPd, Dr H Cucu Hidayat MPd, dan Agus Arief Rahmat MPd.
Ketua Pengabdian Ucu Muhammad Afif MPd mengatakan, bentuk pengabdian ini memberikan sosialisasi peningkatan derajat sehat melalui asupan gizi dalam pencegahan stunting di lingkungan Pondok Pesantren Asshulahaa dan siswa MI Asshulahaa Cieurih. Itu sebagai bentuk edukasi terkait pemahaman makanan yang bergizi, supaya memberikan dampak positif dalam peningkatan derajat sehat.
Baca Juga:Satas Sekolah Terdepan Digital dan Penuh Manfaat! Siswa dan Guru Diberi Hadiah UmrahAce Hardware untuk Indonesia Bersih, Gelar Bersih-bersih di Kompleks Halaman Masjid Agung Kota Tasikmalaya
“Tujuan pengabdian ini memberikan edukasi terkait pemahaman pencegahan stunting di lingkungan Pondok Pesantren Asshulahaa dan siswa MI Asshulahaa Cieurih. Dengan begitu dapat mengubah pola pikir dan kebiasaan makanan yang seadanya atau kurang jelas gizinya dapat diubah dalam satu piring harus ada sayur, lauk protein hewani, dan buah-buahan,” katanya kepada Radar, Sabtu (16/9/2023).
Ketika generasi selanjutnya paham tentang asupan gizi bisa menyelamatkan dari ancaman stunting. Sebab, dalam upaya peningkatan derajat sehat seseorang diperlukan kesadaran dan kedisiplinan diri dalam mengatur pola makan.
“Kegiatan pengabdian ini diharapkan membantu Yayasan Pondok Pesantren Asshulahaa dan MI Asshulahaa Cieurih sebagai bentuk menyisipkan pesan kesehatan secara ideal,” ujarnya.
Selanjutnya juga menunjang program dari setiap yayasan pondok pesantren untuk melakukan kegiatan rutin dalam memelihara dan meningkatkan kualitas derajat kesehatannya. “Sebab, pondok pesantren sebagai organisasi yang banyak remaja sebagai anggotanya bisa dioptimalkan dalam penanggulangan stunting,” katanya.
Kemudian juga pengabdian ini menyasar siswa kelas 1 MI Asshulahaa Cieurih. Tentunya untuk memberikan pemahaman di masa pertumbuhan dan perkembangan masih pesat, sehingga perlu diperbaiki gizi. “Artinya jangan sampai anak-anak diberikan makan jajan kurang baik atau makanan instan,” ujarnya.