TASIKMALAYA. RADARTASIK.ID – Tim Program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) yang merupakan kolaborasi dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Poltekkes Kemenkes Surakarta, dan UGM, melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang dimulai sejak, 4 September hingga Desember 2023.
Program yang dijalankan adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting dengan pendekatan interprofessional collaboration (IPC) berbasis teknologi dan kearifan lokal.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim PPDS Desa Sukajadi, yaitu Dr Siti Badriah MKep Ns SP Kep Kom, Dr Dini Mariani SKep Ns MKep, Sumarto STP MP, Lia Nurcahyani SST MPH, Althanasia Budi Astuti SKpMN, dan Dian Budi Santoso SKM MPH yang berasal dari tiga perguruan tinggi. Yakni Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Poltekkes Kemenkes Surakarta, dan Universitas Gajah Mada.
Baca Juga:Karang Taruna Ciledug Meriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan dengan Kegiatan PositifEksiskan SKB Kota Tasikmalaya, Tuntaskan Masalah Putus Sekolah
Ketua Tim PPDS Desa Sukajadi Dr Siti Badriah MKep Ns SP Kep Kom mengatakan proses pendampingan kepada keluarga berisiko menuju desa zero new stunting ini melibatkan tim pendamping yang multi profesi, dengan menerapkan berbagai inovasi berbasis teknologi dan kearifan lokal. Juga menerapkan berbagai disiplin ilmu dalam intervensi spesifik dan sensitif.
Peran perguruan tinggi dalam program percepatan penurunan stunting adalah menerapkan inovasi berdasarkan bukti ilmiah, yang tentunya diharapkan bisa mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Desa Sukajadi terpilih sebagai pilot project kegiatan PPDS yang dilakukan oleh tim yang berasal dari multi profesi yaitu Keperawatan, Gizi, Kebidanan serta Rekam Medis dan Informasi Kesehatan,” katanya kepada Radar, Senin (4/9/2023).
Pada tahap awal, kegiatan yang dilakukan adalah Pencanangan Desa Zero New Stunting, serta pemberdayaan tim pendamping keluarga (kader kesehatan) melalui pengenalan stunting, faktor risiko, upaya pencegahan dan penatalaksanaan stunting, serta pelatihan pengolahan produk lokal untuk pencegahan stunting berdasarkan hasil riset.
Yaitu berupa olahan ikan lele, ikan mujair, dan daun kelor bagi petugas gizi ataupun kader kesehatan Desa Sukajadi. Selain itu, dilakukan pula pemberdayaan mitra UMKM Desa Sukajadi untuk pembuatan olahan berbasis kearifan lokal tersebut.