Dengan pembelajaran berdiferensiasi, murid akan mampu bertanggung jawab terhadap proses dan hasil yang mereka peroleh, serta memiliki regulasi diri yang baik, sehingga akan diperoleh prestasi belajar yang optimal.
Sementara itu, untuk guru berkarakter sendiri, bahwa kembali kepada pengajar adalah sosok manusia yang harus digugu (dipercaya) dan ditiru (diteladani).
Sudah sepatutnya setiap anak didik mematuhi gurunya. Bila ingin melihat kualitas suatu bangsa maka lihatlah kualitas gurunya. Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki keikhlasan dalam mengajar, mendidik, dan belajar.
Baca Juga:Universitas Mayasari Bakti dan Politeknik LP3I Tasikmalaya Ajak Milenial Eksplor Bisnis Pakai TeknologiBelanja Pakai Member di Ace Living Plaza Tasikmalaya Dapat Cashback
“Sebab guru yang berkualitas akan memiliki karakter yang baik, yang dapat ditiru oleh peserta didiknya. Dengan demikian gurunya manusia yang diharapkan adalah guru yang berkualitas dan berkarakter,” ujarnya, menambahkan.
Lewat kegiatan ini, tambah diharapkan implementasi kurikulum merdeka di jenjang SMA/SMK sederajat di Cadisdikwil XII Tasikmalaya nantinya bisa berjalan dengan baik termasuk peningkatan kompetensi guru nya.
Pengawas Cadisdikwil XII Tasikmalaya Abdul Rahman MAg menambahkan, dalam pembelajaran diferensiasi, guru harus mengerti minat dan karakter siswa. Bisa melihat dari gaya belajarnya, ada siswa yang senang mendengar, ada juga yang suka aktif beraktivitas dan lainnya.
“Lewat kegiatan ini Cadisdikwil XII Tasikmalaya memberikan arahan kepada para guru dalam implementasi kurikulum merdeka. Dipersiapkan kompetensi guru termasuk guru berkarakter ini,” paparnya.
Dalam peningkatan kompetensi dan SDM guru disiapkan dalam melaksanakan implementasi kurikulum merdeka. Minimalnya guru sudah menguasai secara teoritis dan mengimplementasikan pendidikan berkarakter dalam kurikulum merdeka.
“Kurikulum merdeka ini mengembangkan karakter peserta didik, seperti gotong royong. Cadisdikwil XII Tasikmalaya mempersiapkan tenaga pengajar untuk bisa beradaptasi dengan kurikulum merdeka,” tambah dia. (*)