TAWANG, RADSIK – Menjelang hari jadi Kota Tasikmalaya ke-21, sejumlah ikon dan hiasan di sejumlah titik jalan tampak kusam. Hal itu memperlihatkan kurangnya pemeliharaan terhadap aset-aset tersebut.
Di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Tasikmalaya terdapat tugu berbentuk globe bertulisan Kota Tasikmalaya. Sebagian tampak ada gambar peta kecamatan namun sebagian lagi sudah tidak lagi jelas.
Di persimpangan Jalan Dewi Sartika-Jalan Tarumanagara, berdiri sebuah bundaran berdiameter kurang lebih 2 meter. Di bundaran tersebut terdapat tanaman dengan hiasan berbentuk mangkuk.
Baca Juga:Laporan Keuangan KONI Tak Di -AccBelum Sinergi untuk Pemilu
Tampak ada jaringan kabel, namun tidak jelas peruntukannya. Tembok bundaran itu pun terdapat bekas tempelan mirip poster atau selebaran.
Di persimpangan Jalan Tarumanegara-Otto Iskandardinata terdapat pulau jalan yang berhiaskan payung geulis. Kondisinya pun sudah tampak kusam ibarat besi yang berkarat.
Salah seorang warga Tawang, Toni Azada (45) mengatakan bahwa hiasan pulau jalan itu sering kali terlihat gelap. Ketika lampunya menyala pun kondisinya kurang terang. “Jadi kalau malam kurang kelihatan ada payung geulis,” katanya.
Berpindah ke Jalan HZ Mustofa, terdapat tugu asmaul husna. Ikon yang mencitrakan kota religius itu juga penuh noda baik karena faktor cuaca, juga bekas tempelan poster.
Awalnya terdapat tanaman hias yang merambat di sana, namun kini sudah tidak ada.
Entah 99 tulisan yang diambil dari nama-nama Allah itu masih utuh atau tidak karena sulit terbaca.
Masih di Jalan HZ Mustofa, terdapat pohon plastik berhias lampu yang sempat menjadi kontroversi. Sebagian lampunya masih menyala, sebagian lagi sudah mati. Lampu-lampu di bagian daunnya pun sudah terlihat kusut.
Baca Juga:Rentenir Ditetapkan TersangkaGotong Royong Bedah Rumah Masyarakat
Pindah ke bundaran Gobras, Tamansari terdapat tugu kelom geulis yang sekelilingnya dipagar besi. Selain warnanya masih seperti tembok tanpa cat, sehingga perlu kecermatan untuk menyadari adanya ikon berbentuk kelom geulis tersebut.
Ikon dan hiasan tersebut terlihat kusam dan kurang terawat di siang hari. Sedangkan di malam hari, keberadaannya malah tidak begitu terlihat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya H Deni Diyana mengakui bahwa tugu dan ikon tersebut selain bermakna filosofis juga untuk mempercantik kota. Namun anggaran pemeliharaan cukup terbatas sehingga belum bisa merawat semuanya. “Kemarin kita fokuskan di Taman Kota, supaya menunjang pembenahan Jalan HZ Mustofa,” ucapnya.