TASIK, RADSIK – Direktur PT Liana Segrus Mr Kazuya Yamanouchi mengunjungi SMKN 1 Tasikmalaya, Jumat (5/8/2022) pagi. Kunjungan ini memperkuat proses kerja sama internasional yang sudah dijalin selama ini.
Kepala SMKN 1 Tasikmalaya Dr H Wawan menyampaikan bahwa awal mulanya itu pada tanggal 29 Juni – 4 Juli 2022, ia diberi tugas kedinasan oleh Kepala KCD XII mendampingi Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat dalam melakukan kunjungan dinas ke Jepang.
”Saya diarahkan oleh KCD untuk melihat peluang terkait kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK yang dimungkinkan diserap oleh industri di Jepang, ” paparnya.
Baca Juga:Warga Gotong Royong Bedah RumahPerpustakaan Keliling Tingkatkan Minat Baca Anak
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dua pesan tersebut sudah dirinya laksanakan, terbukti dengan datangnya Mr Kazuya Yamanouchi ke Kampus SMKN 1 Tasikmalaya. Sebelum ke SMKN 1 Tasikmalaya, Mr Kazuya bersama rekan-rekannya dari Jepang melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate.
”Makanya saya ingin mengenalkan secara singkat SMKN 1 Tasikmalaya kepada Mr Kazuya Yamanouchi, SMKN 1 Tasikmalaya yang memiliki siswa sejumlah 1.933 orang yang tersebar di 7 program keahlian dan 10 konsentrasi keahlian,” paparnya.
Wawan menyampaikan, bahwa manajemen SMKN 1 Tasikmalaya telah memetakan minat karier siswa pasca mereka lulus. Dari 1.933 siswa, 54 persen memilih karier bekerja di dalam negeri, 19 persen memilih karier bekerja dan kuliah di luar negeri, 11 persen memilih karier berwirausaha dan 16 persen memilih karier kuliah di dalam negeri.
”Untuk mendukung minat karier mereka, kami mengembangkan program ekstrakurikuler peminatan mata pelajaran yang dipilih oleh siswa untuk mendukung karier mereka nanti,” paparnya,
Pihaknya juga menawarkan matematika, teknologi informasi serta bahasa asing kepada siswa untuk diperdalam oleh mereka melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil survey menunjukkan, mayoritas siswa berminat untuk memperdalam bahasa asing seperti Bahasa Inggris (48,2 %), Bahasa Jepang (25 %) , Bahasa Korea (17,5%), Bahasa Jerman (3,4%), Bahasa Perancis (3,8%) dan Bahasa Arab (2,1 %).
Baca Juga:Main Hakim Sendiri Berbuntut PanjangHadapi Liga 3, Persitas Seleksi Pemain
Dengan memanfaatkan SDM dan anggaran yang ada pihaknya berupaya mewujudkan minat siswa tersebut. Kami bertekad harus menjadi sekolah sebagai sarana bagi siswa untuk mewujudkan mimpinya.
”Kami bersyukur, pemerintah pusat dan pemerintah daerah memberikan dukungan dalam hal pembiayaan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD),” ucapnya.