11 Kecamatan di Kabupaten Ciamis Krisis Air Bersih, 925.500 liter Air Didistribusikan Sejak Agustus

bantuan air bersih ke 11 kecamatan di ciamis
Petugas BPBD Kabupaten Ciamis menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan. foto: IST
0 Komentar

CIAMIS, RADSIK – Sebanyak 17 Kecamatan di Kabupaten Ciamis terdampak kekeringan. Dari jumlah itu 11 diantaranya ditetapkan dalam kondisi kritis. Hal itu didasarkan pada data yang disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat.

“El Nino ini, membuat musim kemarau ekstrem sehingga yang terdampak kekeringan ada 41 desa di 17 kecamatan Kabupaten Ciamis. Namun ada 11 kecamatan kritis kekeringan yang sering mendapat bantuan air bersih,” ujarnya kepada Radar, Kamis (19/10/2023).

11 kecamatan yang kritis akibat kekeringan itu antara lain Kecamatan Cihaurbeuti, Cipaku, Cisaga, Banjarsari, Banjaranyar, Rancah, Panawangan, Kawali, Cidolog, Pamarican, dan Lakbok. Semuanya telah mendapatkan pasokan air bersih setiap dua hari sekali dari BPBD.

Baca Juga:Gempa Bumi 5,6 SR Berpusat di Garut Guncang Jawa BaratBukan Cuma KDL, Banyak Dokter Koas di Unhas Jadi Korban Hasrat Seksual Seniornya

BPBD Kabupaten Ciamis mencatat kekeringan pertama kali dirasakan dampaknya ketika masyarakat di Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti meminta bantuan kiriman air bersih.

Waktu itu warga Cijulang harus berjalan kaki ratusan meter untuk mengambil air bersih dari salah satu sumur tua di tengah sawah. Namun tidak setiap hari.

“Kalau di total BPBD Kabupaten Ciamis dari 20 Agustus hingga 19 Oktober, kini sudah mencapai 925.500 liter melakukan distribusi air bersih ke masyarakat,” terangnya.

Untuk saat ini, kata dia, pihaknya mengantisipasi kemarau terjadi lebih panjang, meski dari prediksi BMKG, musim hujan akan turun di sebagian Pulau Jawa mulai awal November 2023.

Salah satunya dengan memastikan ketersediaan air bersih untuk pasokan kepada wilayah-wilayah berkategori kritis air bersih. Yaitu mencari sumber mata air agar tidak terus bergantung pada pasokan dari PDAM Tirta Galuh.

“Dengan kondisi musim kemarau saat ini sekarang berbeda dengan beberapa tahun kebelakang, karena lebih ekstrem yang diperkirakan hingga November. Apalagi terdapat ada anomali cuaca, memang kalau pagi Ciamis mendung, tetapi jelang siang mulai panas,” katanya.

Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyampaikan akibat  musim kemarau ini, ada 11 kecamatan di Kabupaten Ciamis yang cukup sering mendapatkan suplai air bersih secara rutin. Oleh karenanya pemerintah daerah membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih.

0 Komentar