CIAMIS, RADARTASIK.ID – Cabai merah lokal merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi besar di Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis.
Kelompok Tani Sindangmulya di Desa Sindanglaya Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis merupakan kelompok tani yang rutin menanam cabai merah.
Kelompok yang diketuai Nono Suarno ini memang fokus usaha tani cabai merah, tapi dikarenakan ada kalanya permasalahan dalam usaha taninya seperti produktivitasnya menurun, dan apabila panen raya harga cabai turun tidak jarang membuat petani merugi.
Harga cabai selalu berfluktuasi dan mengikuti permintaan pasar. seperti saat hari raya harga cabai menjadi mahal, sementara pada saat panen raya, harga cabai menjadi sangat murah.
Untuk membatasi masalah tersebut, tim pengabdian Universitas Galuh dalam hal ini yakni Benidzar M Andrie SP MP dari Fakultas Pertanian sebagai ketua, telah merumuskan sebuah gagasan tentang cara mengoptimalkan potensi cabai merah di lokasi PKM yang dibantu oleh anggota lainnya dari kalangan dosen.
Mereka yaitu Ir Zainal Abidin ST MT dari Fakultas Teknik dan Saepul Aziz SP MP dari Fakultas Pertanian, selain itu dua orang mahasiswa juga dilibatkan dalam program ini dengan tujuan sebagai bahan pembelajaran di luar kampus sekaligus memberikan wawasan dan pengalaman tentang kondisi petani diapangan khususnya untuk komoditas hortikultura cabai merah.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tersebut didanai oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2023.
Ketua pengabdian masyarakat Benidzar M Andrie SP MP menjelaskan, sebagai bahan pangan yang mudah rusak, cabai tidak tahan disimpan dalam bentuk segar. Petani cabai merah lokal harus dapat mengatasi permasalahan seperti gagal panen, penanganan pasca panen dan bagaimana cara memasarkan cabai merahnya untuk menghindari kerugian dalam usahat taninya. “Cabai merah memiliki sifat mudah rusak, yang dipengaruhi oleh kadar air dalam cabai yang sangat tinggi sekitar 90 persen dari kandungan cabai merah itu sendiri. Semakin tinggi kadar air yang ada pada cabai maka semakin tinggi pula peluang kerusakan yang disebabkan oleh mikroba,” jelasnya.