Tunggu Ahli

Tunggu Ahli
Dahlan ISkan
0 Komentar

Saya melewati reruntuhan itu menuju ladang kacang yang sudah jadi kebun tenda.

Hari sudah hampir pukul 9 malam. Hujan masih terus turun renyai-renyai. Suara orang salawatan datang dari dalam sebuah tenda. Hanya suara salawat nabi itu yang memecah kesunyian malam. Selebihnya gelap. Senyap. Basah. Udara dingin. (*)

 NB: Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/.

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

 

0 Komentar