Tingkatkan Produktivitas Budidaya Lebah Madu

Tingkatkan Produktivitas Budidaya Lebah Madu
PENGABDIAN. Tim Pengabdian Masyarakat Unsil Tasikmalaya yakni Dr Ade Komaludin SE MSc, Jumri SE MSi, dan Iwan Ridwan Paturochman SH MH saat hadir pada Kelompok Lebah Madu Taruna Karya (Taka) di Gedung Serba Guna Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa
0 Komentar

Untuk faktor internal  berkaitan dengan penanganan koloni lebah dalam kotak sarang lebah. Mengingat agar terhindar dari predator dan gangguan alam pada saat curah hujan tinggi, sehingga kotak kena air hujan. “Bila hal ini tidak dapat diantisipasi lebah merasa tidak nyaman mengakibatkan pindah ke alam bebas,” ujarnya.

Sedangkan antisipasi dari gangguan predator seperti semut, cicak, kecoa, dan lain-lain, konstruksi sarang lebah harus ditopang oleh tangkai dengan bantuan mangkuk ditempel dan diisi oli bekas. “Sarang lebah diberikan pelindung dari atas yang terbuat dari asbes atau atap lainnya (yang terbuat dari daun nipah),” katanya.

Kemudian, faktor eksternal lainnya dalam upaya peningkatan produktivitas madu adalah penanganan pasca panen berupa pengolahan madu. Pengolahan madu ada beberapa metode baik yang tradisional maupun yang semi modern.

Baca Juga:Siswa Tak Boleh Dikeluarkan Semena-menaJuara 1 Duta Pariwisata Remaja Indonesia

“Dalam pengolahan dengan metode tradisional adalah mengolah madu dengan cara memeras lempengan sarang madu dengan menggunakan kain penyaring, hasil madunya akan berbaur antara madu dan lilin dari sarang dan indikasi kurang higienis. Karena saat budidaya lebah dengan sarang buatan lebah secara alamiah, sehingga lempengan sarang akan bersatu dengan madu, hasil madu kurang bersih,” ujarnya.

Adapun metode semi modern yaitu dengan alat pemutar lempengan sarang madu, hanya efektif bagi budidaya lebah di mana menggunakan sarang lebah buatan. (riz)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

Laman:

1 2 3
0 Komentar