Sumur Jamban Umum Menelan Korban di Tasikmalaya, Perempuan Paruh Baya Ditemukan Meninggal

Sumur jamban umum, perempuan meninggal dunia, penyakit epilepsi
Polsek Mangkubumi dan Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota mengecek lokasi penemuan jenazah perempuan di dalam sumur jamban umum, Minggu (6/10/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Seorang perempuan ditemukan tak bernyawa di dalam sumur di jamban umum Kampung Kopo Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi, Minggu (6/10/2024). Diduga, almarhumah terpeleset saat mengambil air di sumur yang ada di lokasi.

Dari informasi yang dihimpun Radar, peristiwa itu diketahui sekitar pukul 06.30 WIB. Di mana salah seorang warga kaget mendapati ada jasad perempuan mengambang di sumur.

Hal itu pun langsung dilaporkan ke pengurus RT/RW serta aparat kepolisian. Petugas dari Polsek Mangkubumi bersama tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota pun mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga:Hitungan Menit Menentukan Nasib, Dorong Turnamen Layangan Jadi Potensi PariwisataPengemudi Masih Latihan, Mobil Nabrak Pagar Lalu Masuk Kolam di Indihiang Tasikmalaya

Diketahui jenazah perempuan tersebut adalah Ai Peni Parlina (47) yang merupakan warga setempat. Sumur yang menjadi TKP merupakan bagian dari jamban umum yang biasa digunakan warga untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK).

Setelah melakukan olah TKP, jenazah Ai Peni pun dievakuasi dari sumur tersebut. Selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan sebagaimana mestinya.

Kapolsek Mangkubumi Iptu Jajat Sudrajat mengatakan, hasil penyelidikam sementara diketahui bahwa almarhumah memang biasa mengambil air di jamban tersebut. Diduga, dirinya terjatuh saat berupaya mengambil air. “Dugaan awal, korban terpeleset atau terjatuh ketika menimba air di sumur itu,” ungkapnya.

informasi yang didapat kepolisian, Ai Peni pun diindikasi menderita penyakit epilepsi. Dimungkinkan penyakitnya itu kambuh saat korban menimba air. “Informasi dari saksi-saksi, punya riwayat sakit epilepsi atau ayan,” tuturnya.

Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi, Iptu Jajat meminta warga menutup sumur tersebut. Sehingga tidak membahayakan warga yang mengambil air di jamban itu. “Kita minta supaya ditutup,” katanya.

Sumur tersebut sebelumnya pernah ditutup dan pengambilan air menggunakan pompa listrik. Kendati demikian karena pembiayaan listrik yang membengkak, sumur itu pun kembali menggunakan timba. “Kami sarankan pakai pompa air lagi, jadi tetap bisa digunakan walaupun sumurnya dibuat tertutup,” terangnya.(rangga jatnika)

0 Komentar