STTC Undang Ahli dari Microsoft Indonesia untuk Berbagi Pengetahuan Tentang IT dan Pemorgraman

STTC
Pembina STTC Tasikmalaya Drs KH Abdul Chobir MT menyampaikan materi pendirian awal STTC Tasikmalaya di depan mahasiswa baru saat KTMB 2023, Senin (4/9/2023). (Foto: Fatkhur Rizqi)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 197 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung atau STTC Tasikmalaya mengikuti Kuliah Ta’aruf Mahasiswa Baru (KTMB) 2023, mulai tanggal 4 hingga 8 September 2023.

Tidak hanya pengenalan kampus, Kegiatan KTMB juga akan diisi seminar teknologi dan kewirausahaan, pada hari ini.

Seminar Teknologi dengan tema Handle Of Rapid Flow Technology, akan diisi oleh Education Lead Microsoft Indonesia Arief Suseno.

Baca Juga:Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Poltekkes Kemenkes Surakarta, dan UGM Wujudkan Desa Zero New Stunting di Kabupaten TasikmalayaKarang Taruna Ciledug Meriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan dengan Kegiatan Positif

Lalu, untuk Seminar Kewirausahaan, bertema Entrepreneurship Acceleration, diisi oleh Chief Digital startup, Ecommerce & Fintech (DEF) at PT Sharing Vision Indonesia Nur Islami Javad.

“Menariknya dalam masa perkenalan kampus ini ada sesi seminar sebagai bentuk sharing-sharing kepada mahasiswa baru. Tentunya agar memberikan mindset, motivasi dan inspirasi agar dapat berkerja di dunia industri dan berwirausaha dalam bidang teknologi informasi ataupun digital,” kata Ketua STTC Tasikmalaya Ahmad Zamakhsyari Sidiq ST MT kepada Radar, Senin (4/9/2023).

Mengingat, seminar tersebut memanggil para pemain di dunia digital, sehingga nyambung dengan program studi (Prodi) Teknik Informatika dan Teknik Industri.

“Tentunya untuk memberikan pemahaman agar menjadi programmer, IT Analyst, agar mahasiswa baru  bisa masuk dunia industri teknologi informasi. Lalu memberikan pehaman agar bisa berwirausaha dengan membuat bisnis digital,” ujarnya.

STTC Tasikmalaya, kata dia, mengarahkan para mahasiswa agar belajar dari ahlinya langsung agar mereka tertarik menjadi wirausahawan di bidang IT maupun programer.

Mengingat pada umumnya di Tasikmalaya kebanyakan ingin menjadi aparatur sipil negara (ASN), di sisi lain bekerja atau berwirausaha di dunia teknologi informasi tidak terlalu banyak.

“Beberapa mahasiswa pernah kita ikutkan pelatihan atau booth camp. Ternyata selesai booth camp sudah ada yang kuliah sambil bekerja dengan jarak jauh dengan mengaturnya tetap di Tasikmalaya,” katanya.

Baca Juga:Eksiskan SKB Kota Tasikmalaya, Tuntaskan Masalah Putus SekolahBendera 150 Meter Berkibar di Bukit Panyangrayan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya, Biaya Pembuatannya Habiskan Puluhan Juta

Ia menambahkan, Pembina STTC Tasikmalaya Drs KH Abdul Chobir MT menyampaikan adanya STTC Tasikmalaya ini pada tahun 1997, tentunya untuk melengkapi lembaga-lembaga pendidikan yang sudah ada di lingkungan Pondok Pesantren Cipasung.

0 Komentar