Dia sering menemukan aktivitas warga bermain layang-layang di sekitar jaringan transmisi yang memasuki ruang bebas.
Hal tersebut mesti menjadi perhatian lantaran mempunyai risiko terjadinya kecelakaan akibat listrik.
”Edukasi dan sosialisasi menjadi upaya kami untuk memitigasi terjadinya kecelakaan akibat penyaluran listrik pada jaringan transmisi SUTT dan SUTET,” ungkap Shafira.
Baca Juga:Harus Bersih dan Aman, Presiden Jokowi Akan Peringati Hari Lahir Pancasila di Kota PekanbaruEmpat Pipa Putus, Puluhan Ribu Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya Terganggu
Pada momen yang berbeda, General Manager PLN UIT JBT, Tejo Wihardiyono juga menyampaikan pendapatnya tentang pencegahan kecelakaan akibat kegiatan ketenagalistrikan ini.
Menurut dia, kegiatan edukasi dan sosialisasi pada umumnya dihadapkan pada tantangan berupa perbedaan karakter masyarakat.
”Namun PLN tidak akan pernah berhenti agar listrik tetap andal dan masyarakat pun aman dalam berkegiatan,” jelas Tejo Wihardiyono.
Dia menyebutkan, ada peran srikandi dalam setiap pekerjaan di UIT JBT. Ini sebagai supports PLN terhadap Women Empowerment, mendukung keterlibatan perempuan di dalam tubuh PLN dengan menghadirkan kebijakan yang menciptakan iklim kerja kondusif dan mendorong perempuan makin berdaya.
Langkah pencegahan kecelakaan diakibatkan listrik lewat keterlibatan peran Srikandi PLN menjadi komitmen yang akan selalu dijalankan PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik dan menghadirkan manfaat bagi masyarakat. (Diki Setiawan)