TASIK, RADSIK – H Muhammad Yusuf akan purna tugas sebagai Wali Kota Tasikmalaya pada 14 November 2022. Ke depannya, kursi kepemimpinan di Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan diisi seorang penjabat (Pj). Siapakah yang menempati kursi orang nomor satu selanjutnya?
Saat ini, publik mulai memperbincangkan siapa sosok yang akan menjadi Pj Wali Kota Tasikmalaya satu tahun ke depan. Ada yang menyebut posisi itu akan diisi oleh pegawai dari perwakilan Kemendagri, ada juga dari pegawai Pemprov Jabar.
Bahkan ada yang memprediksi Pj tersebut akan diisi oleh Drs H Ivan Dicksan yang saat ini menjadi sekretaris daerah (sekda) sekaligus Pelaksana Harian Wali Kota Tasikmalaya selama H M Yusuf melaksanakan umrah.
Baca Juga:Disebut Sarang Mafia, Jaksa Lapor PolisiTangis Panggung
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin mengatakan sejauh ini dewan belum terlalu ikut campur soal persoalan Pj. Pasalnya tidak ada regulasi yang membuat DPRD bisa bergerak. ”Sejauh ini belum ada aturan dewan mengusulkan Pj kepala daerah,” ujarnya kepada Radar, Rabu (21/9/2022).
Namun bukan berarti hal yang mustahil untuk DPRD mengusulkan figur Pj untuk Kota Tasikmalaya. Dia mencontohkan DPRD Provinsi DKI Jakarta yang mengusulkan nama untuk Pj Gubernur DKI pasca-Anies Baswedan purna tugas. ”Contohnya DKI Jakarta bisa DPRD mengusulkan,” katanya.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh DPRD cukup menarik, meskipun belum ada regulasinya. Namun ada langkah untuk mengusulkan. Tentunya langkah itu harus dimusyawarahkan terlebih dahulu. ”Ini jadi bahan pertimbangan kami di DPRD Kota Tasikmalaya,” ucapnya.
Pihaknya banyak berdiskusi dengan beberapa tokoh dan akademisi di Kota Tasikmalaya. Mekanisme penentuan Pj Wali Kota dianggap tidak sejalan dengan sistem demokrasi. ”Karena penunjukan dari Kemendagri,” katanya.
Dia pun berpendapat idealnya seorang Pj merupakan sosok yang paham dengan kondisi Kota Resik. Agar terjadi sinergitas dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan bisa secara maksimal. ”Kita tidak berandai-andai atau mengharapkan ini itu. Yang kita harapkan sosok Pj itu yang bisa memahami kondisi Kota Tasik secara utuh,” tuturnya.