SD Negeri 3 Rejasari Kota Banjar Dibangun Tahun 1963, Baru Direnovasi Tahun 2006 dan 2007, Kondisinya Sekarang Seperti Ini

SD Negeri 3 Rejasari
Salah satu ruangan di SD Negeri 3 Rejasari Kota Banjar. (Yulianto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – SD Negeri 3 Rejasari Kota Banjar yang rusak ternyata merupakan yang dibangun sejak tahun 1963. Namun, selama berdiri sekolah di Kota Banjar itu baru dua kali direnovasi.

Renovasi yang dilakukan tahun 2006 dan 2007 itu tidak seluruhnya. Hanya beberapa bagian ruangan di SD Negeri 3 Rejasari yang direnovasi.

“Tahun 2006 direnovasi bangunan sebelah timur, bagian atap, keramik dan mebeler. Tahun 2007 rehab bangunan barat bagian atap dan teras. Selebihnya hanya sebatas pemeliharaan,” ujar Kepala UPTD SD Negeri 3 Rejasari Siti Mutmainah, Minggu 24 September 2023.

Baca Juga:Nyaris Semua Bangunan Salah Satu Sekolah di Kota Banjar Ini Rusak, Atap Bocor dan Tembok Rapuh Juga Ditumbuhi JamurPemeran Video Dugaan Asusila di Kosan Kabupaten Garut Diamankan, Wakil Bupati: Proses Hukum!

Siti Mutmainah menyebut, hampir semua bagian sekolah di Kota Banjar itu rusak. Dari mulai kusen rapuh, pintu bolong, tembok berjamur hingga atap bocor saat hujan.  “Semoga segera dapat bantuan untuk merehab bangunan sekolah,” harapnya.

Sekolah Tak Diam Atasi Kerusakan di SD Negeri 3 Rejasari

Kepala sekolah menuturkan, tidak tinggal diam meratapi kondisi bangunan sekolahnya. “Sudah (mengajukan bantuan hibah) tapi belum diakomodasi sama pusat,” katanya.

SD Negeri 3 Rejasari Kota Banjar sendiri sebelumnya menjadi sorotan karena menjadi sasaran aksi vandalisme. Namun, kini beberapa pihak justru menyoroti kondisi bangunan sekolah.

“Tolong kita harus buka mata, apakah dengan keaadaan sekolah seperti itu tidak merasa khawatir?” ujar Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan Dicky Agustaf belum lama ini.

Dicky Agustaf memahami sekolah berat melakukan pemeliharaan, karena dana sekolah hanya sebatas dari BOS.

“Lihat coba kondisi fisiknya sekolah itu, kami kira sudah sepantasnya ruangan kelasnya dilakukan rehabilitasi atau bahkan revitalisasi,” kata Dicky Agustaf.

Dicky menuturkan, mesti diingat, peningkatan mutu pendidikan berbanding lurus dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai di lingkungan pendidikan.

Baca Juga:Penerbangan Perdana dari BIJB Kertajati ke Bandara Nusawiru Kabupaten Pangandaran Segera Dilakukan, Cek WaktunyaPolisi Beberkan Alasan Tersangka Warga Negara Asing Tak Ditahan dalam Kasus Perusakan

“Mau nyaman bagaimana peserta didik kalau ruangan kelasnya misal sudah kurang layak,” katanya. (*)

0 Komentar