Satu Bulan, 16 Titik Banjir

Satu Bulan, 16 Titik Banjir
BANJIR. Bencana banjir terjadi di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (24/9/2022). Berdasarkan data dari Pusdalops sejak awal September bencana banjir terjadi di 16 titik. Foto: Istimewa
0 Komentar

PANGANDARAN, RADSIK – Sejak awal September, bencana alam banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Pangandaran. Hal ini akibat curah hujan yang tinggi.

Berdasarkan data dari Pusdalops Kabupaten Pangandaran, sejak awal September bencana banjir terjadi di sebanyak 16 titik. Kemudian bencana tanah longsor sebanyak empat titik.

Satu rumah mengalami rusak berat akibat bencana tersebut, 24 rumah alami rusak sedang dan tiga rumah mengalami rusak ringan. Sementara itu, puluhan rumah sempat terendam banjir dan beberapa di antaranya terancam banjir.

Baca Juga:Dodi Pimpin BKC Kabupaten TasikFokus Turunkan Angka Stunting

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Manager Pusdalops Azka mengatakan bahwa bencana banjir kerap menerjang wilayah Parigi dan sekitarnya. ”Kemudian wilayah Pangandaran dan Sidamulih,” tuturnya kepada Radar, Senin (26/9/2022).

Ia mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam bencana alam selama satu bulan ini. “Tidak ada sejauh ini,” katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin mengatakan bahwa Kawasan Perlindungan Setempat (KPS), Perum Perhutani harus dijaga kelestarianya. “Sistem Daerah Aliran Sungai dan Embung di daerah pegunungan,” jelasnya.

Ia meyakini bahwa di daerah hutan pegunungan terdapat embung penampung air. “Agar air hujan tidak langsung turun ke bawah,” katanya. (den)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar