RAJAPOLAH, RADSIK – Dalam rangka menurunkan angka stunting, Puskesmas Rajapolah terus melakukan berbagai kegiatan kesehatan seperti Posyandu remaja dan senam Prolanis. Bahkan Puskesmas Rajapolah mempunyai target untuk menurunkan angka stunting menjadi di bawah 14 persen.
Kepala Puskesmas Rajapolah Hj Mia Shofia SST SKM MKM menjelaskan, dalam menurunkan angka stunting Puskesmas Rajapolah melaksanakan kegiatan kesehatan. Seperti validasi data stunting hasil bulan penimbangan balita Agustus 2022. “Yang bertujuan memvalidasi data sebelum dilakukan intervensi dalam rangka penurunan dan pencegahan stunting,” terang Mia kepada Radar, Senin (26/9).
Selain itu, tambah dia, ada Posyandu Remaja dan senam Prolanis. Kedua kegiatan ini semua sebagai upaya percepatan penurunan stunting. “Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja,” ucap dia, menjelaskan.
Baca Juga:Data Perlindungan Sosial Harus Di-updatePerda Perhubungan Jadi Kado Harhubnas
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Kata dia, dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.
Manfaat posyandu remaja, terang dia, bagi remaja supaya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktivitas fisik, pencegahan penyakit tidak menular (PTM) dan pencegahan kekerasan terhadap remaja.
“Juga mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat melalui PKHS, serta aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja,” paparnya.
Dia menambahkan, untuk tahun 2021 lalu tingkat stunting di Kecamatan Rajapolah mencapai 16 persen. Untuk saat ini, di tahun 2022 sedang dilaksanakan validasi. “Mudah-mudahan bisa turun. Kita mengejar di bawah 14 persen,” tambah dia.
Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Rajapolah Ayi Lukmanulhakim SKep Ners menambahkan, selain Posyandu remaja, juga dilaksanakan senam prolanis yang merupakan program pengelolaan penyakit kronis bagi lansia. “Yaitu berupa aktivitas fisik yang teratur dan terarah yang disarankan bagi orang lansia. Penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa senam prolanis dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi,” ucap dia. (dik)