PANGANDARAN, RADSIK – Kabupaten Pangandaran disebut rawan diterjang bencana alam tsunami, seperti yang terjadi pada tahun 2006.
Pihak United Nations Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyebutkan bahwa Pangandaran harus menyiapkan mitigasi bencana.
Head of Lotic UNESCO Ardito menyoroti mitigasi bencana alam dan jalur evakuasi, sebagai antisipasi terjadinya bencana tsunami. ”Kondisi Pantai Pangandaran ini sangat rawan terjadi bencana tsunami, maka mitigasi bencana dan jalur evakuasi harus sudah siap, untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan bencana terhadap masyarakat,” ucapnya pada Wartawan saat melakukan verfikasi lapangan Tsunami Ready di Pangandaran, Minggu (18/9/2022).
Baca Juga:Perjuangkan Hak Guna Pakai TanahKamar Kos Jadi Gudang Miras
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Ardito juga menyoroti kesiapan tim Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) atau life guard di Pantai Pangandaran. “Kalau pengetahuan soal bencana semuanya sudah baik, namun ada beberapa hal masih harus diperhatikan,” jelasnya.
Ia menginginkan semua stakeholder yang bergerak dalam bidang mitigasi bencana, mengetahui tahapan evakuasi dini saat terjadi bencana tsunami. “Karena proses evakuasi yang paling penting adalah keselamatan,” tuturnya.
Menurut Ardito, evakuasi dilakukan bukan pasca terjadi bencana tsunami, namun sesaat sebelum kejadian berlangsung dengan mitigasi dan edukasi bencana penyelamatan diri, kedua saat kejadian berlangsung memastikan semuanya dalam kondisi selamat. “Nah terakhir baru pemulihan pasca kejadian bencana alam,” terangnya.
Untuk fasilitas informasi bencana, dan pantauan comand center, Ardito menilai sudah lengkap. “Tinggal jalur evakuasi dan peta rawan bencana yang masih harus ditambah,” tuturnya
Saat ini Ardito menilai, papan informasi dan edukasi soal mitigasi bencana alam di Kabupaten Pangandaran masih belum lengkap. “Termasuk jalur evakuasi ke tempat aman saat kejadian bencana alam berlangsung,” terangnya.
Dirinya sangat mengapresiasi kepada Pangandaran yang mempunyai tim relawan yang siap membantu saat bencana alam tsunami terjadi.
Baca Juga:Dibiarkan Makin MeresahkanJembatan Parunglesang Diportal
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Pangandaran, Sutan Abdul Abdul Rosyid mengatakan, jalur evakuasi paling dekat di Pantai Pangandaran saat terjadi bencana tsunami ada dua lokasi. “Pertama kawasan taman wisata cagar alam di Goa Lanang dan Cikamal, aman dengan kondisi ketinggian lokasi dari permukaan laut. Cuma infrasturktur, rambu-rambu dan bencana evakuasi belum ada dan peringatan siaga tsunami belum dipasang,” katanya.