Polisi Ungkap Praktik Aborsi Ilegal di Kompleks Billy & Moon, Jakarta Timur

Aborsi
Ilustrasi. Pixabay
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – Polisi berhasil membongkar praktik aborsi ilegal yang terjadi di Kompleks Billy & Moon, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim). Penyelidikan ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas mencurigakan di area tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dhimas Prasetyo, mengungkapkan modus operandi yang digunakan oleh kelima tersangka dalam mencari pelanggan. Mereka memanfaatkan situs internet dengan memasang iklan untuk menarik perhatian calon pelanggan.

“Dalam modus ini, pelaku memasang iklan online dan membuat situs sendiri. Ketika orang mencari informasi mengenai ‘cara gugurkan’, mereka akan masuk ke iklan yang dipasang oleh tersangka,” ungkap Dhimas kepada wartawan pada Sabtu (20/5/2023).

Baca Juga:Asyiik! KAI Bagi-Bagi Tiket Kereta Api Eksekutif Gratis untuk Penumpang, Ini Dia SyaratnyaSetelah Lepas Cadar, Inara Rusli Digaet dr Richard Lee Jadi Brand Ambassador

Di situs tersebut, tersangka mencantumkan nomor WhatsApp yang dapat dihubungi. Calon pelanggan yang tertarik akan diarahkan ke rumah sakit yang disebutkan agar terkesan sebagai prosedur resmi.

“Namun, dari sana, tersangka akan menjemput calon pelanggan, memutar-mutar, dan kemudian membawa mereka ke tempat praktik aborsi,” tambahnya.

Tarif yang dipasang oleh tersangka untuk praktik aborsi ilegal bervariasi tergantung usia kandungan calon pelanggan. Menurut Dhimas, untuk usia kandungan 11 minggu ke bawah, tarifnya sekitar Rp 4,5 juta, sedangkan untuk usia kandungan 12 minggu ke atas hingga 9 bulan, tarifnya mencapai Rp 9 juta atau lebih, tergantung tingkat kesulitan.

Kemudian tersangka ketiga adalah IS, yang bertugas menjaga dan mengawasi tempat praktik aborsi. Keempat adalah SR, yang bertanggung jawab dalam membawa mobil dan menjemput pasien. Para korban dijemput dari salah satu rumah sakit di wilayah Jakarta Timur, meskipun tidak ada keterkaitan resmi dengan rumah sakit tersebut.

Terakhir, adalah EP, yang juga membantu dalam membawa mobil dan menjemput pasien. SR juga diketahui memiliki peran dalam menerima pembayaran dari para pasien yang datang untuk melakukan aborsi.

0 Komentar