Pohon di Taman Kota Tasikmalaya Katanya Sering Dicek, Tapi Tahu-Tahu Mau Roboh

Taman kota, pohon roboh,
Tim gabungan melakukan pemangkasan pohon di taman kota Tasikmalaya karena terbelah dan hampir roboh, Kamis (13/6/2024). DLH mengklaim sering mengecek kondisi pohon.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – BPBD Kota Tasikmalaya bersama tim gabungan melakukan pemapasan pohon yang hampir roboh di taman kota, Kamis (13/6/2024). Padahal kondisi pohon dinkawasan tersebut sering dicek oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup.

Pemapasan pohon tersebut melibatkan Satpol PP, Dinas Perhubungan,TNI Polri serta Dinas Lingkungan Hidup. Pasalnya dalam upaya penanganan, lalu lintas di area tersebut ditutup sementara demi keamanan.

Penata Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda menerangkan pihaknya menerima laporan melalui Gece terkait pohon yang dianggap membahayakan di taman kota. Setelah dicek, salah satu pohon sudah terbelah dan kondisinya nyaris ambruk. “Bisa terlihat pohonnya sudah terbelah,” ujarnya.

Baca Juga:Untuk Jaksa Agung RI, Gibran Center Kota Tasikmalaya dan Jawa Barat Dukung Figur IniProyek Rumah Dinas Masih Dicicil, Wali Kota Tasikmalaya yang Baru Bakal Tetap "Ngontrak"

Pihaknya pun melakukan pemapasan dahan-dahan pada pohon yang hampir ambruk tersebut. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau mencelakakan. “Kalau tidak dipangkas, terkena angin bisa jadi roboh,” tuturnya.

Pemangkasan juga dilakukan untuk dahan-dahan pepohonan lain di Taman Kota yang tergolong rawan. Khususnya untuk pohon-pohon dengan dahan yang sudah terlalu melebar ke ruang jalan.

Erik menilai bahwa kondisi pepohonan di kawasan taman kota perlu dilakukan pengecekan. Supaya bisa teridentifikasi ketika ada pohon yang berpotensi roboh dan bisa mencelakai warga. “Jelas perlu dicek pohon-pohon lainnya, demi keamanan,” imbuhnya.

Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda dari DLH Kota Tasikmalaya Iis Hendawati mengatakan bahwa pihaknya sering melakukan pengecekan pohon-pohon termasuk di Taman Kota. Namun pemangkasan tidak bisa langsung dilakukan ketika posisi dahan tergolong tinggi. “Makanya kita koordinasi dengan Dishub, karena kami kan tidak punya crane untuk pemangkasan dahan yang tinggi,” ujarnya.

Disinggung soal pohon yang tiba-tiba terbelah seakan tidak terdeteksi, diakuinya bahwa pemeriksaan sebatas fisik liarnya saja. Sehingga pihaknya pun tidak mengira pohon tersebut akan roboh. “Karena kita tidak bisa memeriksa kondisi di dalamnya, termasuk daya cengkram akar,” ucapnya.

Maka dari itu upaya pemangkasan rutin dilakukan untuk pohon-pohon dengan dahan yang melebar ke area jalan. Setidaknya hal itu bisa meminimalisir risiko pohon roboh. “Kalau dipangkas kan jadi mengurangi beban untuk akar juga,” imbuhnya.(rga)

0 Komentar