TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Salah satu jalur alternatif di Kampung Babakan Sirnarasa Kelurahan Empangsari Kecamatan Tawang menimbulkan suasana yang menakutkan saat malam. Pasalnya, lampu Penerangan Jalan Umum atau PJU mati di lokasi tersebut belum diperbaiki Dinas Perhubungan.
Tiang PJU tersebut bertempat di persimpangan jalan alternatif dekat saluran irigasi Cimulu. Selepas magrib, lokasi yang sering dilintasi pengendara itu pun menjadi area yang gelap.
Salah seorang warga yang membuka warung di sekitar lokasi, Hani Handayani (32) mengatakan PJU tersebut sudah seminggu tidak menyala. Pihaknya sudah melapor ke Dinas Perhubungan, namun belum ada realisasinya. “Sudah lapor, tapi katanya belum bisa diperbaiki,” katanya kepada Radar, Senin (15/1/2024).
Baca Juga:Pasang Papan Iklan Rumah Dijual dan Tanya Alamat Jadi Modus Komplotan Pencuri di Perumahan Elit TasikmalayaKomplotan Maling Spesialis Perumahan Elit Diciduk Polda Jabar, 4 Pelaku Beraksi di Kota Tasik
Lampu PJU yang rusak itu menurutnya menjadi kendala aktivitas warga. Karena suasana gelap tentunya membuat pandangan jadi semakin terbatas. “Pokoknya habis magrib sudah gelap saja, kadang pengendara motor ada yang jatuh pas di turunan jalan karena banyak kerikil dan jalannya tidak mulus,” ujarnya.
Kondisi itu pun menimbulkan berbagai kekhawatiran, khususnya soal kerawanan aksi kejahatan. Karena tidak jarang pemotor muda dengan knalpot bising yang identik geng motor kerap melintas. “Apalagi kalau suami lagi kerja malam, saya sampai minta para pemuda untuk nongkrong sambil berjaga,” tuturnya.
Karena belum ada realisasi perbaikan dari pemerintah, dia pun sampai memaksakan memasang lampu tambahan di depan warungnya. Meskipun tingkat penerangannya jauh dibanding dengan PJU. “Minimal enggak terlalu gelap,” ucapnya.
Pemuda setempat, Asep Rizki (24) mengatakan bahwa jalur tersebut cukup rawan ketika gelap. Baik kecelakaan tunggal maupun tindak kejahatan. “Paling dikhawatirkan itu kejahatan,” ucapnya.
Maka dari itu, pihaknya meminta Dinas Perhubungan bisa segera memperbaiki PJU tersebut. Karena sudah muncul asumsi-asumsi negatif dari warga karena realisasi perbaikan belum terlaksana. “Beberapa warga ada yang bilang kalau mau diperbaiki harus bayar, apa memang begitu?,” tanyanya.(*)