Persiapan Penting Sebelum Jemaah Haji Menuju Arafah, Jemaah Asal Indonesia Harus Tahu

Menuju Arafah
Jemaah haji melaksanakan Salat Jumat di Masjid Nabawi, Jumat, 7 Juni 2024. (Haramain/X)
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menetapkan tanggal 14 Juni 2024 sebagai awal dari perjalanan menuju Arafah bagi jemaah haji, dimulai pukul 07.00 waktu Arab Saudi. 

Sebelum berangkat, setiap jemaah Indonesia diwajibkan untuk memastikan mereka sudah berihram dan telah berniat haji di hotel tempat mereka menginap.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengungkapkan, merujuk Tuntunan Manasik Haji, pelaksanaan niat ihram haji harus dilakukan setelah jemaah melakukan mandi suci, membersihkan badan dengan mandi dan berwudu, memotong kuku, serta menggunakan wangi-wangian. 

Baca Juga:Delvintor Alvarizi, Crosser Astra Honda Siap Bersaing di MXGP LatviaImbauan KJRI Jeddah: Pengguna Visa Nonhaji Sebaiknya Segera Pulang ke Indonesia

Proses ini kemudian dilanjutkan dengan mengenakan pakaian ihram, melaksanakan salat sunat ihram, dan menyatakan niat haji.

Khusus untuk jemaah haji lansia, disarankan untuk melakukan niat ihram haji dengan Isytirat (ihram bersyarat) untuk mengantisipasi kemungkinan kendala yang mungkin muncul selama pelaksanaan ibadah haji.

Setelah menyatakan niat ihram haji, jemaah disarankan untuk melakukan dzikir dengan membaca talbiyah selama perjalanan dari Makkah ke Arafah, serta berselawat. 

Untuk pakaian ihram lansia, disarankan bagi jemaah laki-laki untuk mendapatkan bimbingan tentang cara mengenakan pakaian ihram yang nyaman dan sesuai dengan ajaran fikih.

Penting untuk diingat bahwa jemaah haji lansia mudah lupa tentang hal-hal yang dilarang saat mengenakan baju ihram, seperti mengganti baju ihram dengan baju biasa. 

Namun, jika hal tersebut terjadi, tidak diwajibkan membayar fidyah menurut pendapat dari mazhab Syafi’i dan Hambali.

Untuk memastikan pemahaman yang baik tentang manasik haji, jemaah disarankan untuk mempelajarinya secara mandiri melalui buku-buku dan referensi yang tersedia, serta bisa berkonsultasi dengan pembimbing ibadah di hotel atau sektor.

Menjelang perjalanan ke Arafah, bus sealawat akan berhenti beroperasi. 

Baca Juga:Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia: Tidak Perlu Membawa Batu Kerikil dari Tanah Air untuk Lempar Jumrah100 Hari Kerja, Menteri Agus Harimurti Yudhoyono Tekankan Transparansi dan Akuntabilitas Institusi Pemerintah

Oleh karena itu, mulai tanggal 5 hingga 8 Zulhijah, seluruh kegiatan ibadah jemaah dilakukan di hotel. 

”Jemaah dapat beristirahat penuh dan mempersiapkan diri menjalani rangkaian puncak haji,” ungkap Widi Dwinanda dalam siaran pers Kemenag RI, Minggu, 9 Juni 2024.

Hal itu memberikan kesempatan bagi jemaah untuk beristirahat penuh dan mempersiapkan diri menghadapi rangkaian puncak haji.

0 Komentar