Perkembangan Kota Tasikmalaya di Usia 22 Tahun, Cheka: Tasik Makin Asik

perkembangan kota tasikmalaya
Warga bermain di Alun-Alun Dadaha. foto: Rangga Jatnika/radartasik.id
0 Komentar

Salah satu yang menjadi favorit ialah fitur layanan kelurahan yang dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan penerbitan dokumen tanpa harus hadir ke kantor kelurahan.

Kemudian, Program One ASN One Stunting yang didukung dengan aplikasi pemantauan anak stunting terintegrasi atau pasti.

Program ini telah dilaksanakan mulai bulan Februari 2023 dengan cara melakukan intervensi kepada 1.730 baduta stunting dan hingga hari ini setidaknya 851 baduta stunting telah berstatus gizi normal.

Baca Juga:Rapat Paripurna Pengesahan Raperda Perubahan APBD Kota Tasikmalaya Diskors 1 Jam, Gara-gara Bappelitbangda?151 Kepala Sekolah di Kota Tasikmalaya Segera Dilantik, Pemkot Tunggu Rekomendasi Beberapa Lembaga

“Ke depan pemerintah akan kembali membangun program dapur masyarakat khusus stunting yang diberi nama Damaskus, yang bertujuan untuk lebih memastikan intervensi terhadap anak stunting di Kota Tasikmalaya,” kata dia.

Selain itu, pemkot juga menggulirkan Program Sejuta Tanaman Pangan Cegah Inflasi Kota Tasikmalaya atau Setaman Cinta yang didukung dengan aplikasi pemantauan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian inflasi daerah melalui kemandirian budidaya komoditas pangan.

Dalam penuntasan persoalan sampah, Pemkot menggulirkan Program Gerakan Olah Sampah Organik atau Goso yang didukung dengan aplikasi yang dapat di akses masyarakat.

“Sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut menanggulangi sampah khususnya sampah organik. Perlu kami informasikan hingga hari ini sudah 137,5 ton sampah organik yang berhasil diserap dan di olah oleh Tim Goso,” papar Cheka.

Ia pun mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada seluruh element masyarakat dan Satgas Tasik Resik yang telah bekerja keras dalam mengurangi keberadaan TPS liar yang sebelumnya berjumlah 48 titik dan hingga saat ini hanya tersisa 5 titik.

“Mudah-mudahan ke depan Kota Tasikmalaya akan terbebas dari keberadaan TPS liar tersebut dan semoga dengan segala upaya yang telah dilakukan, pada tahun ini, dapat kembali meraih penghargaan Adipura setelah terakhir kalinya menerima penghargaan tersebut pada Tahun 1996 dengan status yang masih tergabung dengan Kabupaten Tasikmalaya,” harapnya mendoakan.

0 Komentar