GARUT, RADARTASIK.ID – BPBD Kabupaten Garut terus memantau pergerakan tanah di Banjarwangi Kabupaten Garut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut Daris Hilman mengatakan, sudah mendapatkan laporan soal pergerakan tanah di Banjarwangi, tepatnya di Kampung Kaso Desa Padahurip sejak beberapa hari lalu.
Selanjutnya BPBD Kabupaten Garut menindaklanjutinya untuk menentukan kebijakan: apakah masyarakat perlu direlokasi atau tidak.
Baca Juga:Pilkada Garut, Rp 59 Miliar Digelontorkan untuk PenyelenggaraanParkir di Kawasan Perkotaan Garut Akan Dievaluasi Jelang Ramadan, Jangan Sampai Macet
Untuk saat ini, pihaknya mengimbau masyarakat terdampak segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Untuk segera bergeser ke rumah sanak saudara apabila pergeserannya masif,” ucapnya, Rabu 6 Maret 2024.
Pihaknya saat ini tengah sosialisasi dan mengedukasi masyarakat untuk segera mengungsi apabila pergerakan tanah di Banjarwangi terus terjadi. “Sudah diedukasi agar menutup rekahan dengan lumpur untuk sementara tindakan darurat,” katanya.
Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif mengatakan, melakukan patroli untuk mengecek daerah terdampak pergerakan tanah yang menyebabkan tanah retak-retak sejak sepekan lalu.
Pergerakan Tanah di Banjarwangi Membuat Rumah Rusak
Retakan tanah, kata dia, kembali terjadi dan melebar di kampung tersebut setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Garut 3 Maret 2024 lalu dan mengakibatkan kerusakan pada bangunan rumah dan musala.
“Rumah warga retak-retak, miring, dan kolam warga surut. Adapun warga yang terdampak berjumlah 16 KK dan bangunan musala,” ungkapnya.
Selama musim hujan, pihaknya mengimbau masyarakat selalu waspada, dan aktifkan kembali siskamling. “Saat ini warga masih bertahan kecuali hujan besar, geser ke saudaranya,” pungkasnya. (*)