Penghuni Eks Terminal Cilembang Tasikmalaya Mulai Angkat Kaki, Gara-Gara Anjing!

Penghuni Eks Terminal Cilembang Tasikmalaya Mulai Angkat Kaki, Gara-Gara Anjing!
Penghuni Eks Terminal Cilembang membongkar bangunan yang selama ini dijadikan tempat tinggal mereka, Selasa (14/11/2023)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga penghuni eks terminal Cilembang mulai angkat kaki dari kawasan yang kerap disalahgunakan itu. Ada yang menempati untuk pedagang, ada warga yang memang menjadikan bangunan di lokasi sebagai tempat tinggal.

Pantauan Radar, Pemkab Tasikmalaya sudah menurunkan alat berat ke lokasi eks terminal Cilembang. Sebelum dibongkar, para penghuni diberi kesempatan untuk mengangkut barang-barang mereka. Di beberapa bangunan, terlihat beberapa anjing yang dikandangi.

Namun sebagian penghuni eks terminal Cilembang memanfaatkan lahan aset milik Pemkab Tasikmalaya itu untuk mencari nafkah secara wajar. Ada yang berjualan makanan atau jajanan dan juga kelapa muda dan tidak ada kaitannya dengan keberadaan anjing-anjing di kawasan itu.

Baca Juga:BLT El Nino Segera Cair Rp 400.000, Dinsos Sampai RT RW di Tasikmalaya “Planga -Plongo”Ada Fatwa Haram MUI, Produk Pro Israel Tetap Beredar di Pasar, Minimarket, Toserba Sampai Supermarket di Tasikmalaya

Salah satunya yakni Nani (50) warga Parungponteng yang bermukim dan jadi penghuni Eks Terminal Cilembang sambil berjualan di area trotoar Jalan EZ Mutaqin. Dia mengaku baru sekitar 3 tahun beraktivitas di kawasan tersebut bersama suaminya. “Saya jualan kelapa muda, pisang, kadang singkong kalau ada,” tuturnya kepada Radartasik.id, Selasa (14/11/2023).

Nani tidak menyangka bahwa pada akhirnya dia harus tersingkir dari tempatnya mencari nafkah itu. Meskipun dia juga menyadari bahwa kawasan itu merupakan aset pemerintah sehingga tidak bisa protes. “Ya mau bagaimana lagi, saya ngikut saja,” ujarnya.

Sementara ini Nani dan suaminya tidak memiliki rumah karena selama ini mengandalkan bangunan di eks terminal Cilembang. Rencananya, pasangan suami istri itu akan menumpang di rumah saudaranya. “Di rumah saudara saya dulu paling,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca seolah menahan tangis.

Penghuni Eks Terminal Cilembang lainnya yakni, E Edah (55) yang sudah lebih dari 20 tahun membuka warung nasi di kawasan eks terminal Cilembang. Dia juga tidak bisa melawan ketika pemerintah mengharuskannya untuk hengkang dari tempat itu. “Kecewa sih, gara-gara 1 orang semua jadi kena imbas,” ungkapnya.

0 Komentar