“Kasihanilah anak-anak kita yang sangat membutuhkan pendidikan guna mempersiapkan dirinya untuk menjadi generasi generasi penerus yang lebih baik secara mental dan intelektual. Secara garis besar saya menilai kejadian ini karena adanya indikasi pembiaran dari Dinas Pendidikan, jika persoalannya sudah berjalan lama,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Sekolah berinisial YR di salah satu SD Negeri di Kota Banjar diduga menilep uang tabungan siswa hingga ratusan juta rupiah. Saat dikonfirmasi, YR tidak membantah hal tersebut. Ia mengaku uang tersebut dipinjam dan akan dikembalikan. Nilainya juga hanya Rp 59 juta.
“Iya itu kesalahan saya, saya pinjam dulu untuk kepentingan pribadi. Tapi tidak sampai ratusan juga, totalnya Rp 59 juta. Sudah dikembalikan Rp 48 juta dan sisa Rp 11 juta lagi. Dalam waktu dekat mudah-mudahan segera ada rezeki, langsung dikembalikan,” kata YR di ruang kerjanya, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga:Polisi Mulai BergerakTarget Tangkapan Ikan Baru 900 Ton
Uang tabungan senilai Rp 59 juta itu merupakan tabungan siswa kelas 6 yang sudah lulus beberapa waktu lalu. Siswa menabung dari mulai kelas 1. “Iya nabungnya dari kelas 1 sampai kelas enam. Ada 23 siswa. Saya pakai sendiri dan sebagian ada dipakai dulu untuk dana talang kebutuhan sekolah,” katanya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar juga telah melakukan tiga kali pembinaan. “Kami juga telah mem-BAP yang bersangkutan (YR). Dia mengakui dan kami telah meminta untuk secepatnya mengembalikan uang pinjaman tabungan siswanya itu,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Oom Supriatna. (cep)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!