Penataan PKL dan Parkir di Dadaha Belum Terasa

Lapangan dadaha, alun-alun, pkl
Suasana lalu lintas jalan depan lapangan alun-alun dadaha pada hari Minggu (2/6/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kondisi kawasan Dadaha yang semakin padat PKL pasca dibukanya lapangan Alun-Alun Dadaha akan ditata oleh UPTD. Namun sejauh ini penataan belum dirasakan hasilnya.

Ketua KNPI Kecamatan Cihideung Acep Fikron Hasan mengatakan bahwa keberadaan PKL di Dadaha memang bukan hal baru. Namun dengan perubahan di lapangan Dadaha, hal itu berdampak pada kemunculan pelaku-pelaku usaha baru. “Sudah menjadi kebiasaan ketika ada keramaian, PKL pasti berdatangan,” ungkapnya kepada Radar, Senin (3/6/2024).

Pihaknya pun sependapat ketika UPTD Pengelola Komplek Dadaha dan Disporabudpar akan mengakomodir mereka. Dengan catatan, dilakukan penataan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. “Kalau tertata memang tidak akan menjadi persoalan,” ucapnya.

Baca Juga:Kiai Aminudin dan Profiling Mentereng Jadi Modal di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Ivan Satu-Satunya Kandidat yang Diproses PPP Untuk Jadi Bakal Calon Kepala Daerah di Pilkada Kota Tasikmalaya

Kendati demikian realitanya kondisi Dadaha memang kian semerawut, apalagi di hari Minggu. Artinya komitmen UPTD untuk melakukan penataan belum berjalan sebagaimana mestinya. “Faktanya kan belum tertata,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, bukan hanya di area lapangan alun-alun, jalan lalu lintas pun menjadi terdampak. Di mana PKL naik ke trotoar dan badan jalan untuk lalu lintas malah diisi oleh kendaraan yang parkir. “Jalan untuk lalu lintas pun menyempit karena motor yang parkir, pejalan kaki pun kesulitan karena trotoarnya dipakai PKL,” ucapnya,

Menurutnya upaya penataan tidak cukup dengan melakukan komunikasi dengan pedagang saja. Namun harus dipetakan secara teknis di mana UPTD mengatur penempatan para pedagang. “Jadi harus jelas juga pedagang ditempatkannya di mana, begitu juga dengan area untuk parkir,” katanya.

Ketika hal itu tidak dilakukan, menurutnya ke depan kondisi Dadaha akan semakin semerawut. Pada akhirnya warga pun enggan untuk datang karena tidak lagi merasa nyaman. “Kalau sudah sepi, PAD jadi berkurang dan PKL pun akan mengalami penurunan pembeli,” pungkasnya.(rga)

0 Komentar