Penanganan Bencana Dinyatakan Selesai

Penanganan Bencana Dinyatakan Selesai
Satria Budi, Kalak BPBD Kabupaten Garut
0 Komentar

PAMEUNGPEUK, RADSIK – Masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Garut berakhir. Penanggulangan bencana banjir bandang yang terjadi pekan lalu itu dinyatakan selesai.

“Penanganan bencana sudah selesai dan akan ditutup besok (hari ini, Red),” kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, Rabu (28/9/2022). Pembersihan material yang dibawa banjir pun sudah dilakukan sejak pekan lalu.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Donor Darah, Datangi Sekolah-SekolahRatusan Peserta Ikut Seleksi Tilawatil Quran

Satria menyebutkan, masyarakat yang terdampak banjir bandang pun sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas seperti biasanya.

“Untuk rencana relokasi, ini kan banyak ya warga yang rumahnya di dekat sungai. Jadi harus ada lahan besar juga untuk relokasinya. Kita lagi komunikasikan ya sama pemerintah desa dan kecamatan,” kata dia.

Kalau pun ada lahan, lanjut Satria, pemkab akan mengutamakan terlebih dahulu yang paling terancam. Dia menyebut pemkab ingin yang terbaik untuk masyarakat. “Pokoknya ini lagi dikoordinasikan,” ujarnya.

Sementara itu, kata Satria, sejauh ini terkait rencana pemasangan brojong sudah mulai dipasang. “Brojong sekarang sudah dipasang oleh masyarakat, tapi masih brojong yang dari karung pasir,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelontorkan dana sebesar Rp 1,7 miliar dari Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Garut. Hal itu disampaikan Bupati Garut H Rudy Gunawan di sela-sela kunjungannya di lokasi bencana di Kecamatan Cisompet.

“Jadi banjir di Garut Selatan itu terjadi di lima kecamatan. Tapi yang terdampak secara luas itu adalah di Kecamatan Pameungpeuk. Ada satu orang yang meninggal dunia yaitu di Kecamatan Cisompet dan ada lebih daripada 1.000 rumah yang terdampak,” ujar Rudy.

Ia juga akan memberikan cash for work sebesar Rp 300 ribu untuk satu rumah dari BTT yang dikeluarkan. Selain itu, akan memberikan bantuan dana maksimal Rp 20 juta bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana.

Baca Juga:Kasus Oknum Kepsek Jadi Perhatian Wali Kota116 Orang Daftar Panwascam

“Dengan 1.000 rumah lebih, kurang lebih Rp 300 juta, yang kedua adalah rumah yang rusak berat, rusak ringan itu telah dilakukan perbaikan dan pemberian maksimal Rp 20 juta. Sedangkan untuk infrastruktur, terutama itu adalah melakukan rekonstruksi inti PDAM dan jembatan serta berbagai fasilitas lain, ya semuanya kita keluarkan hari ini dana Rp 1,7 miliar dari BTT,” ungkapnya.

0 Komentar