Pemilihan Umum 2024 Tidak Lama Lagi, Pj Wali Kota Tasikmalaya Ajak Jaga Kondusivitas

pemilihan umum
Rapat Koordinasi Pengamanan Pemilu 2024. (foto: Dinas Kominfo Kota Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemilihan umum hanya tinggal sebentar lagi. Pesta demokrasi lima tahunan itu menurut jadwal akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Sejumlah daerah pun mulai melakukan berbagai persiapan. Termasuk menjaga keamanan selama proses tahapan pemilihan umum berlangsung.

Salah satunya adalah melalui rapat koordinasi lintas sektoral menjelang pelaksanaan Operasi Mantap Barata Lodaya Tahun 2023-2024. Ini merupakan persiapan pengamanan pemilihan umum 2024.

Baca Juga:12 Kode Etik ASN dalam Menjalankan Tugas, Perselingkuhan Masuk Pelanggaran Poin Berapa Ya?Suami PNS di Kota Banjar Ini Tak Sudi Tempati Rumah Bekas Mesum

Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengajak semua pihak berperan aktif dalam proses pesta demokrasi lima tahunan itu. Pemilihan umum adalah kesempatan untuk menentukan masa depan bangsa.

“Harapannya pemilihan umum 2024 di wilayah Tasikmalaya berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun. Iklim politiknya kondusif dan tentu saja partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS tinggi,” kata Cheka saat menghadiri rakor di Mapolres Tasikmalaya Kota, Rabu (18/10/2023).

Berdasarkan data, kata dia, tingkat partisipasi masyarakat Kota Tasikmalaya pada pemilihan kepala daerah 2017 berada di angka 81,05 persen. Kemudian pemilihan gubernur 2018 di angka 81,14 persen dan pemilihan umum 2019 menembus 87,49 persen.

“Masyarakat Tasikmalaya itu ramah-ramah, saya sebagai orang luar daerah merasa betah tinggal di Tasik. Jangan sampai imej masyarakat Tasikmalaya yang ramah itu hilang karena perbedaan pendapat dan tidak kondusifnya menjelang pemilu,” kata Cheka.

Oleh karena itu, lanjut Cheka, ia mengajak semua pihak menjaga kondusifitas Kota Tasikmalaya. Supaya bjsa bersama-sama mewujudkan Kota Tasikmalaya yang aman, nyaman, dan damai.

“Selain itu, mengantisipasi polarisasi akibat hoaks, isu SARA, propaganda, maupun praktik kampanye hitam. Kesuksesan pengamanan pemilu bukan hanya tanggung jawab Polri semata, tetapi tanggung jawab kita bersama,” tuturnya. (Firgiawan)

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

0 Komentar