OPD Gabungan Akan Turun

OPD Gabungan Akan Turun
RAMAI. Kondisi pedestrian HZ Mustofa ramai aktivitas jual beli, lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki, Jumat (1/7/2022). Foto: Firgiawan/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

Penjaga toko sandang di HZ Mustofa Wiwin Windayani (33) mengakui sudah mendengar rencana penataan tersebut. Ia khawatir, ketika pekerjaan fisiknya berlangsung mengurangi intensitas pengunjung ke pertokoan di areal tersebut.

“Ya mudah-mudahan saja tidak berdampak serius seperti beberapa proyek gorong-gorong bertahun-tahun lalu. Itu kadang ada yang sampai terdampak serius omsetnya, memang pasti ada dampak, tapi ya bisa diminimalisir saja asal tidak terlalu serius terimbas,” harap dia.

Pedagang asongan di HZ Mustofa Dedih (41) berharap setelah penataan nanti, kondisi HZ Mustofa bisa semakin menarik minat pengunjung dari berbagai daerah. Sehingga, warga yang mencari penghidupan di sana semakin laris karena banyak pendatang yang hadir seusai penataan.

Baca Juga:Khawatir Muncul Info Liar Soal Penataan HZJembatan Lapuk Ancam Keselamatan

“Asalkan kita tetap bisa berusaha di sini, ya tentu namanya pembangunan bakal ada gangguan ya. Tapi sesudah itu, kita harap bisa jualan lagi di sini dan pengunjung bisa lebih ramai,” harapnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Isep Rislia menegaskan, rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyukseskan penataan HZ Mustofa melalui infrastruktur fisik mesti direspons serius setiap dinas terkait. Terutama, instansi yang membidangi sejumlah aktivitas di lokasi perekonomian tersebut.

Menurutnya, rencana sejumlah OPD teknis dalam menyosialisasikan penataan HZ Mustofa dan Cihideung mesti secepatnya. Sebab, di lapangan dikhawatirkan muncul informasi-informasi yang tidak utuh, lantaran wacana penataan sudah berkembang lama namun tak kunjung dijelaskan secara eksplisit dinas terkait di lapangan.

“Penataan ini kan kepentingan semua, unsur ketertiban baik penempatan PKL, kemudian pejalan kaki dan sejumlah aktivitas lain di sana. Sosialisasi jangan ditunda-tunda, apalagi pekerjaan fisik informasinya segera dimulai,” ujarnya kepada Radar, Kamis (30/6/2022).

Menurutnya, apabila informasi yang diterima tidak utuh terkait rencana penataan, dikhawatirkan warga, pegiat dan sejumlah komponen yang sehari-hari beraktivitas di sana menduga-duga dan waswas. (igi)

[/membersonly]

Laman:

1 2
0 Komentar