Musim Pilkada Tak Pengaruhi Harga Beras di Garut, Pedagang Ungkap Alasannya

harga beras di garut
Pedagang beras di Pasar Guntur Ciawitali, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut sedang menunggu pembeli, Jumat, 27 September 2024. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Di tengah musim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), kebutuhan pokok seperti beras tetap menjadi perhatian utama masyarakat. Beras, bersama dengan telur, daging, dan minyak, merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi setiap hari.

Namun, fluktuasi harga di pasaran sering kali membuat masyarakat merasa kesulitan, terutama ketika harga kebutuhan pokok naik. Sebaliknya, ketika harga turun, para pedagang yang merasakan dampaknya.

Di Pasar Guntur Ciawitali, Kecamatan Tarogong Kidul, harga beras selama musim Pilkada Serentak 2024 masih berfluktuasi, meskipun secara umum tetap stabil.

Baca Juga:Tungku Dapur Jadi Biang Keladi, Rumah di Garut Hangus dalam Hitungan MenitApakah Garut Bisa Turunkan Angka Stunting? Ini Rencana Besar SSGI 2024

Akmal Prasetyo, salah seorang pedagang beras, menjelaskan bahwa saat ini harga beras di Garut masih dalam kategori normal tanpa adanya kenaikan signifikan. ”Harga memang tidak bisa diprediksi ya tapi saat ini terbilang normal,” ungkap Akmal, Jumat (27/9/2024).

Dia menyebutkan bahwa harga beras bisa mencapai Rp 18.000 per kilogram, namun harga tersebut berlaku hanya untuk jenis beras tertentu, seperti beras pandan wangi, yang merupakan beras berkualitas asli dari Kabupaten Garut.

Di samping itu, harga beras bervariasi tergantung pada jenisnya. Ada beras yang harganya sekitar Rp 11.000 per kilogram, biasanya digunakan untuk membuat olahan beras seperti leupeut atau lontong.

Untuk beras yang lebih umum dikonsumsi, harganya berkisar antara Rp 12.500 hingga Rp 17.000 per kilogram, tergantung kualitasnya. Terkait ketersediaan pasokan, Akmal menuturkan bahwa pasokan beras saat ini tercukupi, terutama dari wilayah-wilayah di Kabupaten Garut, meskipun sebagian pasokan juga datang dari luar daerah seperti Purwakarta.

Hal ini memastikan bahwa ketersediaan beras di pasar tetap stabil meski ada permintaan yang terus berjalan.

Iman, seorang pedagang lain di pasar yang sama, mengungkapkan pandangan serupa. Menurutnya, harga beras saat ini dalam kondisi stabil, tanpa adanya kenaikan atau penurunan yang drastis.

Dia menjual beras berkualitas dengan harga sekitar Rp 15.000 per kilogram, sementara beras standar dijual dengan harga Rp 12.000. Namun, dia menambahkan bahwa harga di warung-warung kecil bisa sedikit berbeda dibandingkan dengan harga di pasar.

Baca Juga:Polisi Siaga 24 Jam Amankan Gudang Logistik Pilkada Kabupaten GarutPelaku Belum Terungkap, Bayi Perempuan yang Dibuang di Kabupaten Garut Akan Diserahkan ke Dinsos Jabar

Meskipun harga beras terbilang stabil, Iman mencatat bahwa kunjungan masyarakat ke pasar belakangan ini menurun, yang berimbas pada penurunan jumlah pembeli di jongkonya, meskipun tidak sampai sepi pembeli.

0 Komentar