Merasa Kurang Diperhatikan, Aktivis Pelajar Kota Tasikmalaya Ancam Lakukan Unjuk Rasa

aktivis
aktivis pelajar kota tasikmalaya Muhamad jaosan kamil (dua kiri)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah aktivis pelajar mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemkot Tasikmalaya.

Sebab, tepat pada 14 Januari 2024, koalisi Pelajar Tasikmalaya yang terdiri dari PII, IPM, Hijar PUI dan Prosismasta bakal menghelat kongres pelajar yang bertempat di gedung creatif center (GCC) Kompleks Dadaha.

Event yang diperkiraan bakal melibatkan ratusan peserta pelajar SMA, SMK se-Kota Tasikmalaya itu, bertujuan untuk mempersatukan seluruh elemen pelajar.

Baca Juga:Dikejar Waktu, KPU Kota Tasikmalaya Tambah Petugas Sorlip Surat Suara Pemilu 2024Implementasi Perwal Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Kota Tasikmalaya Harus Dikawal

Juga sebagai sarana kegiatan dalam upaya menghapus dikotomi dan permarginalisasian di ranah organisasi pelajar.

“Namun sayangnya, menjelang hari H acara belum ada support atau kontribusi dari pemerintahan ke kita. Alhasil, para pemantik acara dari kongres pelajar sedikit kewalahan dalam mempersiapkan acara kongres,” kata inisiator kongres, Mohammad Jausan Kamil kepada Radar, Selasa (9/1/2024).

Menurutnya birokrasi dan legislator terkesan mulai kurang mengapresiasi karya atau pergerakan pelajar.

Padahal upaya tersebut sangat positif bahkan belum pernah ada di level Jawa Barat sekalipun.

“Pemerintah saat kami lemparkan surat untuk mendorong kegiatan ini, sangat banyak alibi dari belum ada anggaran atau bahkan tidak ada respon sama sekali terhadap berjalannya acara,” keluh Siswa SMK Al Khoeriyah Cibeureum itu.

Terutama, lanjut Jausan, Pj wali kota terlihat kurang sekali menyentuh ranah pelajar. Hanya terfokus kepada korporasi serta infrastuktur saja dibanding kegiatan pembangunan sumber daya manusia.

“Ya kita ketahui, salah satu contohnya adalah Gang Katasik yang hari ini belum ada substansi dan hasil dari itu padahal anggarannya sangat besar sekitar Rp 50 juta. Namun mengapa pada kontribusi ke dalam ranah pembangunan SDM khususnya pergerakan pelajar sangat nihil sekali,” kritiknya.

Baca Juga:Strategi Penggalian Pajak-Retribusi di Kota Tasikmalaya Dinilai Kurang InovasiPj Wali Kota Tasikmalaya Minta Semua OPD Dukung Program Katasik

Dia menegaskan, setelah kongres nanti para aktivis Pelajar bakal menggelar unjuk rasa terhadap pemerintah. Dimana banyak persoalan yang terjadi namun terkesan kurang respons lewat kebijakan.

“Kami akan mengadakan sebuah unjuk asa atas kurangnya sebuah perhatian dari pemerintahan,” tegasnya. (Firgiawan)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

0 Komentar