Mengungkap Sejarah: Nobar Film G30S/PKI di SDN Sirnajaya Tasikmalaya, Cara Unik Tanamkan Nilai Pancasila

Film G30S
Murid-murid kelas 2 hingga kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sirnajaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, menggelar nonton bareng (nobar) film G30S/PKI di ruang kelas, Senin, 30 September 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Para siswa dari kelas 2 hingga kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sirnajaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film G30S/PKI pada Senin, 30 September 2024.

Pemutaran film yang berlangsung di ruang kelas tersebut bertujuan untuk mengenalkan kembali sejarah bangsa Indonesia kepada para siswa dan menanamkan pentingnya menjaga ideologi Pancasila.

Gina Silma Nopianti, salah satu guru di SDN Sirnajaya, menyampaikan bahwa pemutaran film ini bertujuan agar generasi muda, terutama para siswa, tidak melupakan sejarah.

Baca Juga:20 Atlet NPCI Kabupaten Tasikmalaya Siap Harumkan Nama Jawa Barat di Peparnas XVII 2024Rahasia di Balik Batik Bambu Tasikmalaya: Seni, Ketelitian, dan Inovasi Kerajinan Lokal yang Siap Mendunia

Meskipun terdapat pro dan kontra mengenai pemutaran film G30S/PKI, Gina menekankan pentingnya mengajarkan siswa tentang perjuangan para pahlawan dalam menegakkan nilai-nilai Pancasila.

Dengan demikian, siswa dapat memahami konteks sejarah bangsa dan menghargai pengorbanan para pahlawan.

Untuk menjaga agar pemutaran film tetap sesuai dengan usia siswa, beberapa adegan yang menampilkan kekerasan dan ketegangan di dalam film dipotong.

Gina menjelaskan bahwa film tersebut sebenarnya menampilkan adegan-adegan yang kurang layak ditonton oleh anak-anak, seperti pembunuhan para jenderal, sehingga perlu dilakukan penyuntingan.

Namun, pesan utama dari film tersebut tetap tersampaikan, yaitu menjaga generasi muda dari bahaya paham komunis yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945.

Lebih lanjut, Gina berharap bahwa setelah menonton film ini, para siswa dapat menambah wawasan mengenai sejarah Indonesia serta memahami dampak negatif dari paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

Dengan begitu, mereka dapat membentengi diri dari pengaruh ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air dan persatuan.

Baca Juga:Setelah Masa Sanggah, 1.039 Pelamar CPNS di Kabupaten Tasikmalaya Dinyatakan Lulus Seleksi AdministrasiBerantas Sampah! Komunitas Clean the City Tasikmalaya Gaungkan Gerakan Bersih-Bersih Kota

Pemutaran film ini juga diawali dengan pengibaran bendera merah putih setengah tiang di lingkungan sekolah sebagai tanda penghormatan dan berkabung atas gugurnya para pahlawan dalam peristiwa kelam 30 September 1965.

”Peristiwa kelam G30S/PKI ini perlu dipahami sebagai pembelajaran agar sejarah kelam tersebut tidak terulang kembali,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Senin, 30 September 2024.

Ahmad Solihin, Kepala Bidang Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, turut memberikan pandangannya terkait kegiatan ini.

0 Komentar