Mati Langkah, Penataan Pedestrian Jalan Cihideung Dinilai Tak Punya Arah yang Jelas

Pedestrian jalan cihideung, penataan pkl, penertiban parkir
Jalur lintas kendaraan di kawasan pedestrian Jalan Cihideung jadi area pedagang dan tempat parkir.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penataan kawasan pedestrian Jalan Cihideung dinilai mati langkah. Pemkot hanya berfokus pada infrastruktur dan mengesampingkan pemanfaatannya agar sesuai fungsi.

Polemik PKL dan Parkir di area pedestrian Jalan Cihideung bukan lagi hal baru. Sejak Dr Cheka Virgowansyah menjabat sebagai Pj Wali Kota Tasikmalaya, persoalan sudah muncul namun tidak juga ada sikap yang kongkret.

Baru-baru ini, Pemkot Tasikmalaya merencanakan penataan kembali penataan di kawasan tersebut. Namun konsep yang jelas sementara ini cenderung pada perbaikan infrastruktur, belum pada PKL dan parkir.

Baca Juga:Mata Sampai Buta Permanen, Mamat Menginginkan Semua Pelaku Diproses HukumRekomendasi PAN Bertambah Lagi untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Kali Ini Giliran H Murjani

Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya Enan Suherlan mengatakan bahwa sejak awal masalah di Jalan Cihideung bukan pada infrastruktur. Meskipun ada kerusakan, solusinya tinggal melakukan perbaikan. “Kalau bangunan fisik, penataannya ya tinggal diperbaiki,” ujarnya kepada Radar, Rabu (17/7/2024).

Persoalannya, infrastruktur yang dibangun tidak digunakan sesuai dengan fungsinya. Di mana kawasan pedestrian merupakan ruang public untuk aktivitas masyarakat khususnya pejalan kaki. “Sekarang kan tidak sesuai dengan fungsinya,” ucapnya.

Jika Pemkot melakukan penataan hanya berfokus pada perbaikan infrastruktur, menurutnya akan percuma. Karena ketika penyalahgunaan diabaikan begitu saja, hasil perbaikan pun tidak akan bertahan lama. “Memang perlu diperbaiki infrastrukturnya, tapi pemanfaatannya juga harus dibenahi supaya sesuai fungsi,” terangnya.

Hampir 2 tahun Dr Cheka Virgowansyah berdinas, lebih dari masa jabatan H M Yusuf menjadi Wali Kota Tasikmalaya. Namun ketika konsep penataannya masih bias, maka tidak akan menghasilkan kawasan pedestrian yang sesuai harapan. “Sekian lama menunggu upaya penataan, tapi hasilnya cenderung perbaikan infrastruktur,” katanya.

Melihat belum adanya komunikasi yang baik antar dinas terkait, Enan melihat Pemkot memang belum siap. Bahkan dia menilai pemerintah menjadikan jalan Cihideung sebagai kawasan pedestrian yang semestinya. “Karena kelihatannya Pemkot mati langkah soal penataan ini,” terangnya.

Sejauh ini Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya pun belum pernah mendapat komunikasi mengenai mengenai rencana penataan ini. Sehingga dirinya pun belum mendapat informasi soal konsep penataan secara utuh dari Pemkot. “Belum ada informasi, jadi saya juga belum tahu apa Pemkot sudah punya konsep yang matang atau belum,” katanya.(rga)

0 Komentar