Masih Kucing-Kucingan, PKL Alun-Alun Singaparna Sulit Ditertibkan oleh Pemkab Tasikmalaya

PKL Alun-Alun Singaparna
Anggota Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya saat memberikan imbauan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan masuk ke dalam Kompleks Alun-Alun Singaparna, Kamis, 23 Mei 2024. (Diki Setiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

Dia menambahkan, belajar dari pengalaman sebelumnya, PKL pernah direlokasi ke kompleks kantor Koramil Singaparna, tetapi tidak lama kembali lagi ke Alun-Alun Singaparna.

”Mudah-mudahan dengan direlokasi ke tempat yang representatif nanti pedagang bisa lebih tertata, terbina dan tertib sehingga keindahan, ketertiban dan kebersihan Alun-Alun Singaparna terjaga,” terangnya.

Kepala Bidang Sarpras Distribusi Perdagangan dan Metrologi Legal Dinas KUMKM Perindag Kabupaten Tasikmalaya Andri Permadi menambahkan, kaitan pembinaan pedagang memang menjadi tugasnya.

Baca Juga:AS Roma Harus Berdoa Atalanta Kalah untuk Dapat Tiket Liga ChampionsAtalanta Juara, Gian Piero Gasperini Tergoda Tawaran Napoli: Bertemu dengan Wanita yang Sangat Cantik

Menurut dia, untuk penataan dan pembinaan serta pemberdayaan pedagang di Alun-Alun Singaparna ke depannya sesuai dengan arahan kepala dinas, khususnya di wilayah ibu kota Kabupaten Tasikmalaya sedang menyusun roadmap.

”Supaya lebih komprehensif dan efektif pelaksanaannya. Jadi salah satu output penting, dapat memetakan mana yang masuk zona hijau, kuning dan merah. Agar tidak muncul lagi perdebatan antara para PKL dengan petugas di lapangan,” tuturnya.

Dia menambahkan, soal relokasi pedagang jika Pasar Singaparna dipindahkan, dinas akan coba melakukan kajian terlebih dahulu. 

”Sebelum dilaksanakan, rencana ada uji publik dulu salah satunya dengan mengundang rekan media untuk turut serta memberi saran dan masukan,” ujarnya, menambahkan.

Salah satu pedagang di Alun-Alun Singaparna Opik mengaku sudah lama berjualan dan sering masuk ke dalam kompleks taman. 

”Kalau sedang tidak ada petugas yang patroli, masuk kedalam. Iya berjualan pak, soalnya buat kebutuhan kehidupan sehari-hari. Ya kalau memang dilarang, kita akan tertib,” tuturnya. (Diki Setiawan)

0 Komentar