Mahfud MD Ingatkan Politisasi Agama Jelang Pemilu 2024, Menkopolhukam Isi Acara Halaqoh Kebangsaan di IAILM Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya

Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan di IAILM Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu 7 Oktober 2023. (Foto/Istimewa)
0 Komentar

Dengan dikembangkannya pendidikan politik, maka memberi peluang untuk masyarakat belajar menjadi warga negara yang aktif, salah satunya dengan mendorong pemilu yang berkualitas yang tentunya sesuai dengan amanat undang-undang.

Pemilu yang berkualitas akan menciptakan sistem demokrasi lebih mapan sesuai dengan tujuan Bangsa Indonesia.

Kemudian (Pentingnya Moderasi Beragama). Moderasi beragama merupakan upaya strategis dalam rangka memperkukuh toleransi dan kerukunan dalam kebhinekaan tersebut.

Baca Juga:Kereenn!!! Fraksi PAN Soroti Bankeu 2021, Minta Kejaksaan Kabupaten Tasikmalaya Segera Tuntaskan Persoalan IniPimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecamatan Leuwisari Dilantik, Harus Menyatu dengan Masyarakat

Di antaranya adalah dengan mendeteksi potensi konflik pada masyarakat agar situasi dapat diintervensi secara langsung oleh pemerintah dan/atau dikelola secara alamiah oleh masyarakat sipil melalui kearifan lokalnya masing-masing.

Lalu (peace building untuk penyelesaian konflik). Pendekatan yang tidak kalah pentingnya dalam penyelesaian konflik adalah peace building, yaitu membangun kembali komunikasi setelah terjadi konflik atau peristiwa yang memecah-belah kedua belah pihak.

“Hal ini dapat dilakukan melalui pemerintah ataupun dapat dikelola secara alamiah oleh masyarakat,” ucap Mahfud MD.

Kemudian (melibatkan aparat keamanan). Pelibatan aparat keamanan, lazim digunakan dalam penyelesaian konflik. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menghentikan konflik, terutama ketika konflik tidak bisa diselesaikan dengan cara yang halus.

Pendekatan keamanan dalam penyelesaian konflik memiliki kelemahan dan kekurangan. Memang pendekatan keamanan bisa menghentikan konflik sementara, tetapi itu tidak akan menjamin konflik serupa tidak akan terulang lagi.

Sebab proses penyelesaiannya tidak menyentuh akar masalah yang selama ini menyebabkan konflik itu terjadi. Dalam penyelesaian konflik, tidak cukup hanya dengan menggunakan pendekatan keamanan, hukum, ataupun kepolisian. Tapi perlu juga diperkaya dengan pendekatan kultural.

Kedua pendekatan ini perlu dijalankan secara bersamaan supaya penyelesaian konflik tidak hanya di level permukaan, tetapi juga menyelesaikan akar-akarnya.

Baca Juga:Generasi Muda Ditanamkan Rasa Peduli Sesama, Pemuda Desa Purwasari Kabupaten Tasikmalaya Gelar Peringatan Hari Besar IslamKesadaran Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Lemah, Tahun 2025 Persentase Pajak Dibalik: Daerah 70 Persen, Provinsi 30 Persen

Apalagi dalam konflik pasti selalu ada korban yang berpotensi untuk balas dandam. Kalau hanya diselesaikan di permukaan, rasa dendam itu tidak akan pernah pudar.

“Saya berpesan agar kita bersama-sama meningkatkan literasi politik di masyarakat agar menciptakan kondisi demokrasi yang mapan dan masyarakat tidak mudah terpolarisasi atau terfragmentasi akan berita yang tidak benar,” tegas Mahfud MD.

Rektor IAILM Dr H Asep Salahudin MAg mengucapkan terima kasih kepada Menkopolhukam atas kehadiran sekaligus dalam mengisi Halaqoh Kebangsaan.

0 Komentar