Kota Tasikmalaya Darurat Narkoba, Masihkah BNN Bisa Dipercaya?

kammi kota tasikmalaya melakukan aksi tandatangan penolakan terhadap narkoba
kammi kota tasikmalaya melakukan aksi tandatangan penolakan terhadap narkoba. Rangga Jatnika / radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Unsil melakukan kampanye perlawanan terhadap narkoba, Kamis sore (13/4/2023). Aksi di kawasan Taman Kota ini dibarengi berbagi takjil kepada masyarakat.

Dalam gerakan tersebut, sejumlah aktivis KAMMI Tasikmalaya melakukan orasi perlawanan terhadap narkoba. Berikut dengan spanduk galang dukungan perlawanan terhadap narkoba.

Ketua KAMMI Komisariat Unsil M Syafiq Majdi menilai saat ini Tasikmalaya sedang darurat narkoba. Hal itu ditandai munculnya kasus penyalahgunaan narkoba oleh pejabat pemkot. “Selain kasus yang melibatkan pejabat, juga kasus-kasus narkoba lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:Disnaker Ingatkan Pengusaha untuk Bayar THR Karyawan, Maksimal H-7 LebaranPolisi Sita 200 Ribu Butir Petasan dari Salah Satu Rumah di Paseh

Hal ini, lanjutnya, menjadi keprihatinan publik. Mengingat penyalahgunaan dan peredaran narkoba bersifat merusak. Termasuk merusak generasi muda sebagai penerus bangsa.

“Tidak bisa dipungkiri lagi kalau narkoba atau nafza ini merusak masyarakat secara fisik dan juga mental,” ucapnya.

BNN Minta THR

Celakanya, akhir-akhir ini publik kembali dikejutkan dengan kasus BNN Kota Tasikmalaya yang meminta THR ke pengusaha.

Tentunya hal ini menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga pemberantasan narkoba itu sendiri. “Persoalan itu menambah keprihatinan kami,” ucapnya.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemberantasan narkoba, masyarakat tidak hanya bisa berpangku tangan kepada aparat.

Khususnya di bidang pencegahan, satu sama lain harus saling mengingatkan akan bahaya narkoba. “Makanya kami membuka petisi dukungan untuk perlawanan terhadap narkoba,” tuturnya.

Pihaknya berharap ke depannya Tasikmalaya bisa menjadi lebih baik lagi. Artinya masyarakat bisa terhindar dari penyalahgunaan narkoba apapun jenisnya. “Karena ketika minat pengguna narkoba sudah tidak ada, pengedar dan bandar pun tidak punya lagi pasar,” ucapnya.

Baca Juga:82 Ribu Orang Diperkirakan Akan Bergerak ke Kota TasikmalayaAda-Ada Saja! 3 Bus Salahi Trayek, Jakarta-Majenang jadi Bandung-Jogja

Selain melakukan kampanye perlawanan terhadap narkoba, para aktivis KAMMI Komisariat Unsil juga menyebar takjil di kawasan Taman Kota.

Hal itu, kata Syafiq, sebagai gerakan sosial dari KAMMI Komisariat unsil untuk masyarakat. Dengan harapan, takjil yang dibagikan itu memberikan bisa bermanfaat untuk masyarakat. “Jadi selain aksi, kami juga lakukan sebar takjil,” ucapnya.

0 Komentar