Kota Tasikmalaya 20 Tahun ke Depan Mau Dijadikan Seperti Apa?

kota tasikmalaya
Papan nama I Love Tasikmalaya di Jalan Pemuda.
0 Komentar

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan, dalam kesempatan itu menyampaikan situasi dan kondisi beberapa kota di dunia sebagai rujukan untuk arah pembangunan Kota Tasikmalaya 20 tahun ke depan.

“Nah apakah branding Kota Resik akan kita bawa kembali, tetapi di reposisi dan dirumuskan ulang. Apakah religiusitas harus kita pertahankan. Ini juga kita tawarkan, bagaimana mempertahankan itu, simbol-simbolnya apa,” kata Ivan.

“Pak Pj Wali Kota juga menyarankan ke tim penyusun bagaimana kita mengidentifikasikan Kota Tasikmalaya itu mau seperti apa? Jadi ada banyak kota-kota di dunia ini. Nah kita akan arahnya ke mana? Tadi juga dimunculkan bagaimana city branding, bagaimana memunculkan visi Kota Tasikmalaya sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakatnya,” jelasnya.

Baca Juga:MUI Kota Tasikmalaya Dikukuhkan, KH Aminudin: Prioritas MUI Menjaga dan Memelihara UmatBatasi Penggunaan Plastik Sampai di Tingkat PKL, Tukang Cilok Bagaimana?

Ia juga menambahkan bahwa, rancangan awal yang dibuka ke publik ini untuk menggaet sebanyak mungkin aspirasi dari warga Kota Tasikmalaya secara langsung. Meskipun, tidak semua akan diwujudkan. Sebab, masukan masyarakat tersebut akan kembali ditinjau oleh tim penyusun RPJPD.

“Apakah mau jadi kota industri, apakah mau jadi kota pariwisata, apakah mau jadi kota pendidikan, nah ini kan harus kita serap dulu semua nanti kita rangkum, kemudian rencana awal ini akan disempurnakan menjadi rancangan akhir. Nanti akan dikonsultasikan lagi ke publik,” terang Ivan.

Beberapa Kota yang menjadi referensi Ivan itu di antaranya, Jerman, Paris, hingga Madinah. Kendati demikian, Ivan tak muluk-muluk meminta warga untuk memandang Kota Tasikmalaya dengan kondisi saat ini.

“Kita mau jadikan seperti apa sih Kota Tasikmalaya ini? Apakah lihat seperti tadi ada beberapa kota di Jerman, apakah seperti di Madinah. Untuk menjadi itu, kita harus tanggap keadaan dan situasi tatanan bangunan serta lainnya. Supaya jadi mimpi kolektif, semua pihak kini bisa ikut partisipasi memberikan masukan,” pungkasnya. (Ayu Sabrina B)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

0 Komentar