Kemudian dalam pencegahan lainnya, ia pun akan memaksimalkan tujuh Kampung Siaga Bencana dan 31 Desa Tangguh Bencana yang sudah dibentuk dalam memperkuat keluarga sadar antisipasi bencana alam. Apalagi di Kabupaten Ciamis menjadi salah satu daerah yang rawan bencana dari longsor dan banjir.
“Ada 31 desa tangguh bencana di Kabupaten Ciamis yang sudah membuat forum pengurangan risiko bencana. Arahnya agar paham cara penanganan bencana alam, untuk meminimalisir adanya korban,” katanya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat Raden menyampaikan, sampai pencarian hari keenam Rabu (12/10/2022) korban hanyut Endang Setiawan sudah ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. Warga Sukahening RT 03 RW 01 Kelurahan/Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya tersebut terseret arus sungai Cibuyut Kecamatan Cihaurbeuti pada Jum’at (7/10/2022).
Baca Juga:Perempuan Motor Penggerak EkonomiKembangkan Sistem Informasi Zakat Fitrah
“Operasi SAR pencarian korban yang terseret arus sungai Cibuyut memasuki hari ke-6 menemui titik terang. Sebab, jenazah dicari-cari sudah ditemukan dalam keadaan meninggal,” katanya.
Saat itu, Tim SAR dibagi menjadi dua tim, yaitu satu tim dari anggota Basarnas pencarian di wilayah bendungan Manganti. Lalu tim kedua yaitu BPBD Kabupaten Ciamis pencarian di jembatan Cirahong dan berakhir di TPA Handapherang Ciamis.
“Namun, dalam waktu pencarian tersebut beredar informasi bahwa seorang pemancing menemukan diduga sosok jenazah di Leuwi Jurig atau dekat dengan Leuwi Keris Kecamatan Cineam,” ujarnya.
Setelah menerima informasi tersebut tim pencarian dari BPBD Ciamis segera menuju ke lokasi. Dan langsung menginformasikan tersebut kepada BPBD Tasikmalaya dan Polres Tasikmalaya, karena lokasi jenazah di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.
“Hadir di lokasi penemuan jenazah Kalak BPBD Ciamis, Kalak BPBD Banjar, INAFIS Polres Tasikmalaya. Jenazah selanjutnya dibawa menggunakan ambulance ke RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya untuk diidentifikasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut keluarga korban juga hadir ke RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya untuk membantu pihak kepolisian dengan cara mengenali ciri-ciri korban.
“Atas penjelasan dari keluarga korban kepada pihak Polres Tasikmalaya dengan mengenali ciri-ciri korban yang selama ini hilang karena terseret arus Sungai Cibuyut. Yakni menggunakan dua buah cincin di jari tangan kanan dan pakaian yang dikenakan,” ujarnya.