Khawatir Semrawut, Forkopdatas Minta Jangan Ada yang Masuk ke Lapang Dadaha

dadaha
Lapang Dadaha kini telah resmi dibuka untuk umum. (Ayu Sabrina B / Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lapang Dadaha yang kini sudah tampil estetik telah resmi dibuka. Sebelumnya lapangan ini direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sehingga sempat ditutup selama beberapa bulan.

Pada Kamis (23/5/2024) kemarin muncul video beberapa pelaku usaha sewaan delman domba (Deldom) hingga odong-odong antre masuk ke dalam kawasan yang telah direvitalisasi. Video itu diunggah Ketua Forum Koordinasi Pengelola Dadaha Tasikmalaya (Forkopdatas), Ade Cundiana alias Acun melalui pada status Whatsapp-nya.

Semula banyak pihak menduga video itu adalah gambar terbaru pasca lapang Dadaha resmi dibuka. Namun Acun kemudian menjelaskan bahwa video itu adalah rekaman gambar beberapa waktu lalu tepatnya bulan Maret 2024, ketika sekeliling lapangan masih ditutup pembatas proyek.

Baca Juga:30 Tahun Sudah Jadi Pelayan Publik, Ivan Dicksan Ingin Kota Tasik Lebih Nyaman!Mantan Komisioner KPU Kota Banjar Memilih Daftar Sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota, Lebih Realistis?

“Iya ini video minggu-minggu lalu. Tetapi sudah diprotes oleh rekan-rekan. Sekarang sudah tidak,” kata Acun saat dikonfirmasi.

Ia sengaja mengunggah video itu dengan tujuan mengingatkan Pemerintah Kota Tasikmalaya agar mengatur ketertiban dan kenyamanan pengunjung, juga pedagang di Dadaha. “Maksudnya video ini dibuatkan status juga oleh saya, supaya kita semua bisa menjaga aset Kota Tasikmalaya yang dikerjakannya lama sekali,” terang Acun.

Dia mengaku khawatir para pelaku usaha sewa odong-odong, deldom dan lainnya jadi merasa bebas memasuki kawasan yang telah ditata pasca Lapang Dadah dibuka secara resmi. Sebab menurut aturan hal itu tidak dioerbolehkan. “Tidak boleh (berdagang) kalau di dalam. Paling di luar alun-alun atau di trotoar,” tuturnya.  

Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan & Pariwisata Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana, meminta warga turut menjaga ruang publik terbuka yang baru dibuka secara resmi itu.  “Kita (Dipsorabudpar) akan memaksimalkan pengelolaanya. Kita berkoordinasi dengan semua stakeholder yang menggunakan ini, baik pedagang dan lain sebagainya,” ucap Deddy.

Selanjutnya ia juga menyebut bahwa tempat tersebut dapat digunakan warga sebagai ruang berekspresi dan berkreasi. Meskipun ada beberapa hal yang tetap dibatasi. “Kita sudah punya tempat publik, berkegiatan, saya mohon teman-teman budayawan, seniman, pegiat-pegiat komunitas, bisa memanfaatkan tempat ini. Setiap malam bisa dijadikan spot berkegiatan. Malam ya ada batas lah, kan ada Perda Tata Nilai itu,” jelasnya.

0 Komentar