Keras! Dewan Minta Tim Penataan Cihideung Diganti

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Agus Wahyudin meminta Pemkot mengevaluasi Tim Penataan Pedestrian Cihideung. Bahkan dia merekomendasikan  pergantian pejabat di tim tersebut.

Persoalan di Pedestrian Jalan Cihideung tampaknya terlalu pelik untuk tim penataan Kota Tasikmalaya. Konsep yang targetnya rampung di bulan Januari, sampai saat ini tak kunjung jelas.

Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Agus Wahyudin mengatakan harus ada evaluasi untuk tim penataan. Jika memang tidak mampu, artinya Pemkot harus mencari orang baru. “Ya ganti kalau tidak mampu,” ungkapnya kepada Radar, Senin (8/5/2023).

Baca juga : Cihideung Semerawut, Pj Wali Kota Ke Mana?

Mengingat tim penataan ini melekat dengan jabatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maka pergantian meliputi jabatannya. Karena jika mengandalkan tim yang sekarang, menurutnya penataan tidak akan pernah selesai. “Kalau tim itu menunjuk jabatan berarti penggantiannya berikut dengan jabatannya,” ucapnya.

Dalam hal ini Pemkot tentu tidak boleh sembarang dalam menentukan penggantinya. Perlu ada penilaian yang matang untuk mengukur kemampuannya menata pedestrian itu. “Karena persoalan di Cihideung itu kan tidak gampang,” terangnya.

Peliknya masalah di Cihideung menurutnya efek dari perencanaan yang tidak utuh. Hanya sebatas mempertimbangkan jangka pendeknya saja. “Sepertinya banyak yang kurang diperhitungkan di awal,” katanya.

Baca juga : Mau Heran Tapi Ini Kota Tasikmalaya, Sudah Dilarang Tetap Parkir di Cihideung,

Tim penataan yang baru nantinya harus melakukan pemetaan dan perencanaan ulang. Untuk merumuskan kelanjutan dari penataan di Jalan Cihideung, khususnya soal PKL. “Bukan berarti kembali ke awal, tapi memetakan kembali untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan,” terangnya.

Tentunya konsep penataan harus bisa mempertimbangkan berbagai aspek. Dari mulai perekonomian, nilai estetika sampai dengan aspek sosial. “Itu harus dikaji dalam perencanaan,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Penataan H Tedi Setiadi belum bisa memberikan penjelasan soal konsep final penataan. Pihaknya menunggu ada penetapan resmi melalui regulasi sebagai dasar. “Nanti lah ya,” singkatnya saat bertemu di acara silaturahmi di Stadion Wiradadaha, Rabu (3/5/2023).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar

  1. Saya sering ke jalan cihideung banyak parkir motor seberang di pinggir jalan raya dan PKL juga tambah banyak buka tambah bagus kota tasikmalaya tuh ini pasti ada premennya atau pengurus diam ajah Harus TEGAS DONG Karena pakai UANG RAKYAT SAMA PJ BPK WALI KOTA TURUN KE LAPANGAN HARUS TEGAS JUGA KARENA MALU DONG TETAPI DI RUSAK LAGI

  2. Coba belajar ke Cianjur, bagaimana trotoar benar benar di fungsikan untuk pejalan kaki, trotoarnya asri karena setengah dari trotoar itu di buat pot setengah lutut dan sepanjang trotoar untuk menanam pohon yang tumbuhnya tidak besar dan tidak tinggi sehingga kalau berjalan di trotoar Cianjur merasa teduh asri rindang, di samping itu akses pedagang pun sulit masuk karena area luas trotoar yang terbatas yang cukup hanya untuk pejalan kaki saja, maka dari itu ini bisa jadi contoh, Tasik terlalu di biarkan orang orang buka lapak kembali di jalan pedestarian maka tak akan ada penyelesaian Tasik akan tetap semrawut karena kelompok kelompok kepentingan masih ikut campur urusan parkir PKL dan lain lain, intinya perlu ketegasan dari pemerintah Tasik masa kalah sama preman LSM yang sebelumnya berkuasa atas segala aktifitas lahan uang bagi mereka di cihideng dimana Marwah oemerintah Tasik dimana Marwah aparat keamanan kalau masih kalah dengan mereka?