Kekeringan Membuat 40 Hektar Sawah di Kota Tasikmalaya Gagal Panen, Beras Makin Mahal Deh!

lahan pertanian kekeringan
Lahan pertanian yang kekeringan di Kabupaten Ciamis. (foto: Iman S Rahman)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Darurat kekeringan. Lahan sawah seluas 40 hektar di Kota Tasikmalaya tahun ini mengalami gagal panen atau Puso.

Selain itu ratusan hektar sawah juga ikut terdampak sulitnya sumber air untuk pertanian.

“Puso ini ada 207,5 hektar yang terdampak. Kategori ringan 50 hektar, sedang 76 hektar, dan kategori berat 41,5 hektar,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga:Peringatan Hari Jadi Kota Tasikmalaya Harus Jadi Ajang RefleksiPeringati World Cleanup Day 2023, Para Relawan Akan Terjun ke Jalanan dan Sungai untuk Membersihkan Sampah

Kendati demikian, Adang mengaku sudah mengumpulkan strategi untuk menghadapi Badai El Nino yang mengancam bidang pertanian.

Salah satunya menjalin komunikasi dengan belaia besar wilayah sungai atau BBWS untuk memeriksa debit air yang bisa dialirkan ke saluran irigasi.

Bagi petani yang masih punya sumber air disarankan untuk tetap menanam padi dan lainnya, sementara bagi yang sumber airnya sulit disarankan untuk menunda masa tanam.

“Kita juga berupaya lewat AUTP (Asuransi Usaha Tanaman Padi), kalau ada yang kena Puso tapi sudah masuk ke asuransi itu nanti bisa diklaim, tapi tidak semua. Biaya kan dari pusat dan dari kita,” ujarnya.

Dampak dari kekeringan ini, menurut dia memengaruhi produktivitas padi. Saat ini, produktivitas Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Pungut (GKP) turun sampai 300 ton.

“Menurun secara drastis. Penurunan produktivitas ini sekaligus memicu kenaikan harga beras di pasaran, tapi masih kita upayakan bisa terkontrol,” kata Adang menambahkan.

Seiring dengan naiknya harga beras, Adang juga memastikan bahwa stok beras selama iklim kering ini masih terkendali.

Baca Juga:Pembangunan Rumah Sakit Dewi Sartika Akan Dilanjut Tahun Ini, yang Lain Kapan?Pindah Lapak, PKL Dadaha Diwajibkan Punya Sertifikat Halal

Adapun upaya yang dilakukan DKPPP menghadapi musim kemarau panjang ini, selain menyosialisasikan penggunaan air untuk lebih banyak digunakan sebagai keperluan domestik, ketimbang usaha tani.

“Mengahdapi El Nino ini, jangan memaksakan menanam (padi). Kalaupun kemarin dan mungkin besok ada hujan sebentar-sebentar, dilihat dulu apakah ini stabil atau belum. Jangan-jangan nanti kita menanam pas kering lagi,” lengkapnya.

0 Komentar