Jalan di Area Belakang Pasar Cikurubuk Banyak Lubangnya, Sudah 30 Tahun Belum Pernah Diperbaiki

pasar cikurubuk
Jalan di depan pasar HPKP Cikurubuk banjir meski tak ada hujan. (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasar Cikurubuk sering disebut sebagai satu-satunya pasar yang paling besar se-Priangan Timur.

Sayang, pasar yang memiliki pasokan barang paling lengkap ini kondisi sarana prasarananya memprhatinkan. Terutama jalan.

Sudah bukan rahasia lagi, setiap pengunjung yang datang ke Pasar Cikurubuk pasti mengetahui kondisi jalanan di dalam area pasar. Terutama area bagian belakang di kompleks jongko HPKP.

Baca Juga:Ingatkan ASN Soal Penilaian Kinerja! Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Tegaskan Hal IniPPPK Kabupaten Ciamis Ramai-Ramai Datangi Kantor DPRD

Tidak Terawat, Median Jalan di Pasar Cikurubuk Jadi Tempat Buang Sampah

“Pasar Cikurubuk adalah Pasar Induk se-Priangan Timur yang dibangun tahun 1996. Semenjak itu hingga sekaranng 2024, Pasar Cikurubuk belum ada perbaikan termasuk itu jalannya,” kata Ahmad Jahid SH, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Tasikmalaya (Hippatas), Senin, 4 Maret 2024.

Menurutnya penyelenggara pembangunan jalan yaitu pemerintah berkewajiban memperbaiki jalan yang rusak. Jika terus dibiarkan akan selalu menjadi penyebab kecelakaan. Selama ini tidak jarang pengendara jatuh saat melintasi lubang yang digenangi air.

“Kita bisa melihat kondisi Pasar terutama jalan, becek, berlubang, air bergenang, selokannya mampet. Kita bisa bayangkan dari tahun 1996, sudah 30 tahun lebih itu belum ada perbaikan sama sekali,” jelasnya.

Pengemis Pasar Cikurubuk Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kontrakan

“Kita juga langsung menanyakan kepada Pemkot maupun Dewan, dengan alasan tidak jelas, entah itu belum ada penyerahan dari pihak perusahaan ke pemkot. Alasannya yang jelas belum ada perbaikan,” tandasnya.

Jahid menjelaskan, keadaan pasar yang tampak tidak nyaman itu membuat calon pembeli enggan berbelanja di pasar tradisional. Apalagi saat ini, mendapatkan kebutuhan sehari-hari banyak pilihan ritel modern.

Uyung (57) juru parkir di Pasar Cikurubuk mengakui jalanan di tempatnya markir itu kerap tergenang air akibat lubang besar yang tercipta sejak lama. Ia bahkan mengibaratkan kubangan genangan air itu sebagai tempat mandi kerbau.

0 Komentar