Hebat! Mahasiswa UMB Tasikmalaya Rancang Mobil Listrik Heulang Galunggung

UMB
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mayasari Bakti (UMB) Tasikmalaya menunjukkan Mobil Listrik Heulang Galunggung di Pameran Workshop dan Training Negeri Lestari di Kampus UMB.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mayasari Bakti atau UMB Tasikmalaya berhasil merancang sebuah mobil listrik revolusioner.

Mereka yakni Ridwan Maulana dan Dede A Rinjani yang kuliah di jurusan Fakultas Teknik tersebut terinspirasi untuk berpartisipasi dalam event karya mahasiswa tingkat nasional.

Mahasiswa Fakultas Teknik UMB Tasikmalaya Dede Rinjani mengaku mobil yang dirancang tersebut diberi nama Heulang Galunggung. Kehadirannya diharapkan membantu dalam menekan polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor konvensional.

Baca Juga:KPMI Siap Gelar Festival Muslim, Kembangkan Potensi Pengusaha Muslim di PriatimSMK BPI CUP II 2024 Munculkan Bibit Muda Pemain Voli

Dede menyebutkan, mobil Heulang Galunggung ini dipamerkan di acara pameran Workshop dan Training Negeri Lestari di Gedung Baru Kampus UMB Tamansari Gobras, Kota Tasikmalaya.

“Alhamdulillah hasil karya ini mendapatkan dukungan penuh dari ketua program studi. Kita berharap bahwa mobil listrik ini dapat mengurangi emisi berbahaya seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NO) dan debu,” terang Dede.

Dia menambahkan, dalam pengerjaan proyek mobil Heulang Galunggung ini, ada beberapa dosen yang terlibat dalam membimbing antara lain Muhammad Hanhan Nugraha, Anes Inda Rabbika, dan Andi Permana Rusdja, yang ikut meramu konsep mobil listrik ini.

Mahasiswa Fakultas Teknik UMB lainnya Ridwan Maulana menambahkan, mobil listrik ini memiliki spesifikasi yang mengesankan, dengan dimensi panjang 160 cm dan lebar 130 cm.

“Dilengkapi dengan battery lithium ion 48 volt 2,2 KWH serta Motor penggerak BLD Mid Drive 2 KW 72 Volt 2800-4400 RPM. Meskipun memiliki bobot 200 kg, mobil ini dapat mencapai kecepatan 70-80 kilometer per jam dan mampu beroperasi selama 22 jam dengan satu kali pengisian baterai,” paparnya.

Dia menambahkan mobil ini telah diuji dan dicoba di sirkuit Bukit Peusar. Selain itu, bodi mobil dirancang menggunakan bahan komposit campuran serat bambu yang ramah lingkungan, menambah nilai ekologis dari garapan proyek ini.

“Alhamdulillah mobil listrik ini mendapat apresiasi yang besar, tidak hanya dari pengunjung acara pameran Workshop dan Training Negeri Lestari yang bertajuk We Stand For Sustainability, tetapi juga dari Djukardi Andriana, seorang pecinta alam Indonesia senior yang aktif di Eiger Service Adventure Team (EAST) Indonesia,” ungkap dia.

0 Komentar